Sistem Pertanaman Campuran antara Lamtoro (Leucaena leucocephala) dengan Rumput Signal (Brachiaria decumbens) pada Lahan Pasca Tambang

Kondisi tanah pada lahan pasca tambang umumnya mengalami degradasi kandungan unsur hara. Upaya meminimalkan kerusakan lebih lanjut dilakukan rehabilitasi lahan pasca tambang melalui sistem pertanaman campuran antara rumput dan legum. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi kemampuan pertumbuhan dan produksi rumput dan legum yang ditanam dengan metode mono kultur maupun poly kultur (mixed-cropping). Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan menggunakan 5 perlakuan dan 5 ulangan sehingga membutuhkan 25 plot. Perlakuan terdiri dari PO= Rumput Signal 100%; P1 = Lamtoro 100%; P2= Rumput Signal 60% + Lamtoro 40%; P3= Rumput Signal 50%+ Lamtoro 50%; dan P4= Rumput Signal 40% + Lamtoro 60%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap karakter pertumbuhan dan produksi. Pertumbuhan dan produksi rumput signal dan legum lamtoro pada pertanaman campuran paling tinggi pada perlakuan P4 dengan komposisi rumput signal 40% dan lamtoro 60%.