Kualitas Pelayanan Rehabilitasi Bagi Pecandu dan Korban Penyalahgunaan Narkoba di Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan

Latar belakang. Kenyataan penyalahgunaan dan peredaran narkotika merupakan persoalan internasional, regional dan nasional. Dibentuknya Badan Narkotika Nasional
yang memiliki klinik dengan harapan dapat membantu dengan cara rehabilitasi rawat jalan. Rehabilitasi ini bertujuan untuk mewujudkan kepulihan dari ketergantungan narkotika dan mengembalikan keberfungsian sosial pecandu dan korban
penyalahgunaan narkotika di masyarakat. Tujuan. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara variabel kompetensi teknis, kesinambungan pelayanan, kenyamanan, hubungan antarmanusia, dan informasi terhadap kualitas pelayanan bagi
pecandu dan korban penyalahgunaan narkoba di Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross-sectional. Penelitian ini telah dilakukan di BNNP
Sulsel pada 22 Juli 2024 – 22 Agustus 2024. Sampel penelitian ini klien rehabilitasi yaitu sebanyak 40 dengan metode accidental sampling. Penelitian ini diolah dan dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji statistik chi-square
dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Hasil. Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kompetensi teknis (p=0,000), kesinambungan pelayanan (p=0,006), kenyamanan (p=0,000), hubungan antarmanusia (p=0,000), dan informasi (p=0,000)
memiliki hubungan yang signifikan terhadap kualitas pelayanan bagi pecandu dan korban penyalahgunaan narkoba di Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan. Kesimpulan. Adanya hubungan antara variabel kompetensi teknis,
kesinambungan pelayanan, kenyamanan, hubungan antarmanusia, dan informasi terhadap kualitas pelayanan rehabilitasi narkoba. Saran. Diharapkan pihak BNNP Sulawesi Selatan dapat menambahkan kotak saran dan masukan di klinik ataupun dapat menyediakan link khusus agar memudahkan klien yang sudah melakukan rehabilitasi dapat memberikan tanggapan ataupun kritik dan sarannya, dan untuk kelancaran pelayanan kesehatan perlu adanya penambahan petugas kesehatan baik
itu didalam klinik maupun konselor.