HUBUNGAN AMBANG DENGAR DAN SIGNAL TO NOISE RATIO DPOAE DENGAN EKSPRESI mRNA GEN HSP70-1A PEKERJA TERPAPAR BISING


Yudhanto, Didit (2025) HUBUNGAN AMBANG DENGAR DAN SIGNAL TO NOISE RATIO DPOAE DENGAN EKSPRESI mRNA GEN HSP70-1A PEKERJA TERPAPAR BISING. Post-Doctoral thesis, UNIVERSITAS HASANNUDDIN.

[thumbnail of C013181019_disertasi_17-10-2024 bab 1-2.pdf] Text
C013181019_disertasi_17-10-2024 bab 1-2.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of C013181019_disertasi_17-10-2024 cover1.jpg]
Preview
Image
C013181019_disertasi_17-10-2024 cover1.jpg

Download (290kB) | Preview
[thumbnail of C013181019_disertasi_17-10-2024 DP.pdf] Text
C013181019_disertasi_17-10-2024 DP.pdf

Download (5MB)
[thumbnail of C013181019_disertasi_17-10-2024.pdf] Text
C013181019_disertasi_17-10-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 4 March 2027.

Download (9MB)

Abstract (Abstrak)

Didit Yudhanto. HUBUNGAN AMBANG DENGAR DAN SIGNAL TO NOISE RATIO DPOAE DENGAN EKSPRESI mRNA GEN HSP70-1A PEKERJA TERPAPAR BISING (dibawah bimbingan Prof. Dr. dr. Eka Savitri, Sp.T.H.T.B.K.L, Subsp. NO (K), Prof. dr. Mochammad Hatta, Ph.D, Sp.MK (K) Dr. dr. Masyita Gaffar, Sp.T.H.T.B.K.L, Subsp. Oto (K))
Paparan kebisingan merupakan salah satu risiko bahaya pekerjaan dan menjadi polusi lingkungan di era industri seperti sekarang ini. Gangguan pendengaran akibat bising (GPAB) telah menjadi kekawatiran dalam satu abad terakhir, hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya polusi suara di seluruh dunia. Gangguan pendengaran akibat bising terjadi karena kerusakan di koklea dan mengakibatkan naiknya ambang dengar. Kerentanan GPAB dipengaruhi oleh banyak faktor genetik dan lingkungan. Gen Heat Stroke Protein 70-1A (HSP70-1A), yang menyandikan sekelompok protein yang melindungi sel dari stres oksidatif diduga terlibat dalam kejadian GPAB. Papaparan bising meningkatkan penanda stres seluler HSP70-1 yang ekspresinya dapat diidentifikasi dari darah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan ekspresi mRNA gen HSP70-1A pada pekerja yang terpapar bising dan tidak terpapar bising dan hubungan ambang dengar dan distortion product otoacoustic emission signal to noise ratio (SNR) dengan ekspresi mRNA gen HSP70-1A pada pekerja yang terpapar bising.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dengan pengambilan sampel purposive sampling pada pekerja yang terpapar bising di kawasan industri Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia.
Hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan ekspresi mRNA gen HSP70-1A antara pekerja terpapar bising (10,04 ±1.37) dengan tidak terpapar bising (8,05 ±1,15) secara signifikan (p<0,001). Terdapat korelasi positif yang kuat antara interaksi rerata nilai ambang dengar hantaran udara telinga kanan dan telinga kiri dengan ekspresi mRNA Gen HSP70-1A pada pekerja terpapar bising (radj=0,631, p<0,001 dan radj=0,680, p<0,001). Terdapat korelasi positif yang sedang dan kuat antara interaksi rerata nilai ambang dengar hantaran tulang telinga kanan dan telinga kiri dengan ekspresi mRNA Gen HSP70-1A pada pekerja terpapar bising (radj=0,523, p<0,004 dan r=0,721, p<0,001). Didapatkan korelasi negatif yang lemah pada SNR DPOAE Frekuensi 3 kHz, 8 kHz dan 10 Khz pada telinga kanan dan 8 kHz pada telinga kiri yang bermakna secara statistik masing-masing p<0,05.
Kata kunci: Ambang dengar, signal to noise ratio, ekspresi mRNA, gen HSP70-1A

Item Type: Thesis (Post-Doctoral)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > Ilmu Kedokteran
Depositing User: Unnamed user with username pkl2
Date Deposited: 15 May 2025 05:02
Last Modified: 15 May 2025 05:02
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/44759

Actions (login required)

View Item
View Item