KAJIAN DAMPAK DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT BRUCELOSIS (Brucella abortus) PADA PENGEMBANGAN SAPI POTONG DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR, SULAWESI BARAT


Bagenda, Isnaniah (2023) KAJIAN DAMPAK DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT BRUCELOSIS (Brucella abortus) PADA PENGEMBANGAN SAPI POTONG DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR, SULAWESI BARAT. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of I012202012_tesis_26-10-2023 CAVER1.jpg]
Preview
Image
I012202012_tesis_26-10-2023 CAVER1.jpg

Download (280kB) | Preview
[thumbnail of I012202012_tesis_26-10-2023 BAB 1-2.pdf] Text
I012202012_tesis_26-10-2023 BAB 1-2.pdf

Download (794kB)
[thumbnail of I012202012_tesis_26-10-2023 DP.pdf] Text
I012202012_tesis_26-10-2023 DP.pdf

Download (850kB)
[thumbnail of I012202012_tesis_26-10-2023.pdf] Text
I012202012_tesis_26-10-2023.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

Kabupaten Polewali Mandar merupakan daerah endemik brucellosis dengan prevalensi di atas 2 %. Program pengendalian yang telah dilaksanakan melalui surveilans aktif dan pasif, sosialisasi dampak penyakit dan test slaughter belum dapat menurunkan angka prevalensi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji dampak dan faktor risiko brucellosis terhadap pengembangan sapi potong di Kabupaten Polewali Mandar. Sebanyak 100 data primer dari peternak yang memiliki ternak terinfeksi brucellosis digunakan dalam kajian lintas seksional ini. Untuk menentukan faktor Risiko yang berkaitan dengan kejadian penyakit brucellosis, dilakukan uji analisis Pearson Chi Square dengan hasil menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variable yang memiliki asosiasi terhadap kejadian brucellosis. Faktor tersebut adalah umur ternak betina dengan kejadian lebih tinggi pada umur dewasa dibandingkan ternak muda (OR = 0,295, 95% CI: 0,115-0,754, p <0,009). Ternak betina dengan riwayat abortus beRisiko 11 kali terserang brucellosis (OR= 11.813, 95% CI: 4.728 – 40.353,   p < 0.001)
dibandingkan yang tidak memiliki riwayat abortus dan abortus yang terjadi pada musim kemarau dibandingkan musim hujan (OR = 11.556, 95% CI:
4.029 – 33.142, p < 0.001). Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara umur ternak, riwayat abortus, abortus yang terjadi pada musim kemarau terhadap munculnya penyakit brucellosis dan pola penyebaran penyakit brucellosis di kabupaten Polewali Mandar dapat didukung oleh faktor Risiko tersebut di atas. Program pengendalian brucellosis melalui vaksinasi massal harus segera menjadi rekomendasi bagi pemerintah daerah dan pusat untuk menekan penularan brucellosis sehingga dapat mencegah dampak ekonomi dan kerugian bagi peternak khususnya bagi kesehatan manusia.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Divisions (Program Studi): Fakultas Peternakan > Ilmu dan Teknologi Peternakan
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 14 May 2025 06:35
Last Modified: 14 May 2025 06:35
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/44724

Actions (login required)

View Item
View Item