Pengaruh Suhu Pembakaran (Sintering) Terhadap Kualitas Hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2) Tulang Kaki (Os Metacarpus) Sapi Bali

Tulang sapi merupakan limbah padat yang dalam kehidupan sehari-hari dapat diasumsikan sebagai sisa makanan yang pemanfaatannya masih minim. tulang sapi memiliki kandungan senyawa organik maupun senyawa anorganik yang memiliki banyak manfaat. Bahan pengisi pada tulang adalah protein dan garam-garam mineral, seperti kalsium fosfat sebanyak 58,3%, kalsium karbonat 1,0%, magnesium fosfat 2,1%, kalsium fluoride 1,9% dan sisanya adalah protein sebanyak 30,6%. Hidroksiapatit merupakan salah satu biomaterial yang bersifat bioaktif untuk tulang. suhu pembakaran memiliki peranan penting dalam memproduksi hidroksiapatit. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan masing-masing 6 perlakuan dengan 3 ulangan. metode yang digunakan dari tulang sapi menjadi hidroksiapatit memiliki 3 metode yaitu Kalsinasi, Presipitasi, dan Sintering dengan suhu pembakaran berbeda. Parameter yang akan di ukur dalam penelitian ini adalah nilai rendemen, uji FTIR, uji SEM,. Hasil uji duncan. pada suhu 550oc & 600oc diperoleh nilai rendemen sebesar 55,62+0,17b, pada suhu 650oc 54,96+0,13d , pada suhu 700oc 57,01+0,05a , pada suhu 750oc 55,29+0,14c , pada suhu 800oc 53,62+0,08e , menunjukan perlakuan berpengaruh nyata. analisis jenis ion menggunakan analisis FTIR, dengan variasi suhu pembakaran (550oC, 600oC, 650oC, 700oC, 750oC, dan 800oC) memiliki nilai gelombang yang hampir sama sehingga menunjukan bahwa perlakuan pada proses Sintering dengan suhu yang berbeda tidak berpengaruh terhadap kualitas karakteristik hidrokasiapatit dari tulang kaki sapi Os Metacarpus sapi bali. Hasil uji SEM dari sampel hidroksiapatit menunjukkan morfologi sampel hidroksiapatit berbentuk gumpalan dengan ukuran berbeda dan terdapat pori-pori dengan ukuran yang bervariasi, Hidroksiapatit berpori dapat diaplikasikan pada bidang biomaterial sebagai tempat sirkulasi cairan tubuh dari seluruh lapisan.