Suradin, Muhammad Zaldi (2025) Optimalisasi Sirkulasi dan Kualitas Udara pada Lapangan Indoor Futsal SCR di Kabupaten Wajo=Optimization Of Circulation And Air Quality On Indoor Futsal Scr Fields In Wajo District. Thesis thesis, UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR.
![[thumbnail of D042201020_tesis_10-01-2025 bab 1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
D042201020_tesis_10-01-2025 bab 1-2.pdf
Download (5MB)
![[thumbnail of D042201020_tesis_10-01-2025 cover1.jpg]](/44715/2.hassmallThumbnailVersion/D042201020_tesis_10-01-2025%20cover1.jpg)

D042201020_tesis_10-01-2025 cover1.jpg
Download (517kB) | Preview
![[thumbnail of D042201020_tesis_10-01-2025 dp.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
D042201020_tesis_10-01-2025 dp.pdf
Download (384kB)
![[thumbnail of D042201020_tesis_10-01-2025.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
D042201020_tesis_10-01-2025.pdf
Restricted to Repository staff only until 19 November 2026.
Download (7MB)
Abstract (Abstrak)
Banyaknya gedung olahraga yang dibangun tanpa memperhatikan sirkulasi dan kualitas udara menjadi suatu kekhwatiran tersendiri, terlebih lagi gedung olahraga yang biasa digunakan untuk pelatihan atlet seperti Lapangan Indoor SCR Futsal di Kabupaten Wajo. Tujuan. Penelitian ini bertujuan menganalisa kinerja sirkulasi udara dan level kualitas udara dalam gedung SCR Futsal guna mengoptimalisasi kinerja sirkulasi udara dan meningkatkan kualitas udara dalam Gedung SCR Futsal. Metode. Hasil pengukuran dilapangan didistribusikan dalam bentuk tabel untuk mendapatkan tingkatan rata-rata untuk setiap titik ukur dengan menggunakan program microsoft excel. Kemudian di analisa dengan mensimulasikan temperatur serta kecepatan udara dalam lapangan futsal untuk melihat kinerja surkulasi udara di dalam lapangan dengan menggunakan software CFD OpenFOAM. Hasil Penelitian. Hasil pengukuran selama tiga hari memperoleh data bahwa suhu maksimal sebesar 31,27oC terjadi pada hari pertama, suhu terendah 29,71% yang terjadi pada hari ketiga. Kelembapan udara maksimal sebesar 72,98% terjadi pada hari ketiga dan kelembapan udara terendah sebesar 52,25% terjadi pada hari kedua. Selanjutnya, rata-rata kecepatan aliran udara yang berhembus masuk bervariasi pada setiap bukaan. Kecepatan aliran udara yang masuk ke dalam gedung sebaian besar berada di bawah 1 m/s, bahkan pada waktu tertentu undara cenderung diam sehingga tidak ada udara yang bergerak masuk ke dalam gedung. Kecepatan aliran udara paling rendah yaitu 0,15 m/s sedangkan paling tinggi sebesar 3,30 m/s. dari kondisi ini yang akan dijadikan acuan untuk memasukkan data pada saat proses simulasi. Kemudian dari hasil pengukuran selama 3 hari terlihat kandungan CO dan CO2 cenderung meningkat dari pagi hingga malam hari. Jika dilihat ini adalah hasil akumulasi yang terjadi sepanjang hari. Peningkatan kandungan CO dan CO2 di udara terjadi akibat adanya aktifitas di dalam gedung. Aktifitas olahraga yang dilakukan tentu memproduksi lebih banyak CO2Pada saat pengguna baru saja selesai menggunakan lapangan dan diadakan pengukuran kandungan CO dan CO2 jumlahnya langsung meningkat dan penurunan kadar CO dan CO2 membutuhkan waktu 10 – 20 menit. Kandungan CO dan CO2 tertinggi yaitu 425.90 ppm yang tercatat sekitar pukul 19.00 di hari pertama pengukuran pada lapangan 2. Nilai ACH pada kondisi eksisting yaitu sebesar 0,566 menunjukkan bahwa terjadi pergantian udara dalam ruang sebanyak 0,566 kali dalam 1 jam. Berdasarkan perhitungan penghawaan alami didapatkan Q = 0,887 m3/s ini jauh di bawah standar yang mempersyaratkan sebuah gedung olahraga pergantian udaranya 10 m3/s. Kesimpulan. Proses pergantian udara (air change) akan lebih lancar bila didukung dengan kecepatan udara yang memadai. Pada kondisi udara hampir tidak bergerak (kecepatan sangat rendah) harus dibantu dengan desain jendela yang mampu mendorong terjadinya pergerakan yang lebih cepat atau memperbesar kecepatan udara. Semakin besar volume ruang maka dibutuhkan jendela semakin banyak (besar). Semakin padat bangunan di sekitarnya, semakin banyak (besar) jendela yang diperlukan agar penggunaan sistem pengkondisian udara buatan dapat dihindarkan dan penghematan energi operasional bangunan dapat diwujudkan.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Futsal, Kualitas Udara, Sirkulasi Udara |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Teknik > Teknik Arsitektur |
Depositing User: | Unnamed user with username chandra |
Date Deposited: | 05 Mar 2025 06:15 |
Last Modified: | 05 Mar 2025 06:15 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/44715 |