Model Pengelolaan Logistik Dalam Penanganan Darurat Bencana Banjir Bandang di Kabupaten Luwu Utara

Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Luwu pada 13 Juli 2020 menyebabkan 39 orang meninggal dunia, 9 orang hilang, 106 orang luka-luka dan 20.447 jiwa mengungsi. Banjir bandang merupakan bencana alam yang dapat mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan gangguan dalam sistem logistik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model pengelolaan logistik di Kabupaten Luwu Utara pasca banjir bandang menggunakan metode Analythical Hierarchy Process (AHP). Metode AHP dipilih untuk mengevaluasi dan memprioritaskan kriteria yang berpengaruh dalam pengelolaan logistik, seperti Sarana dan Prasarana, Efektivitas, Informasi dan Komunikasi serta Sumber Daya Petugas. Data dikumpulkan melalui kuisioner yang disebarkan kepada para responden yang telah ditentukan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kriteria Sarana dan Prasarana memiliki nilai prioritas 54%, Efektivitas 33,1%, Sumber Daya Petugas 7,6%, dan Informasi dan Komunikasi 5,3%. Nilai prioritas alternatif masing-masing adalah Inventarisasi 48,6%, Pelatihan 29,7%, dan Kolaborasi 21,7%. Sehingga dapat dikatakan bahwa sarana dan prasarana yang memadai serta efektivitas dalam proses distribusi menjadi faktor utama yang harus diperhatikan dalam perencanaan logistik bencana.