Resort Matano Dengan Pendekatan Tangible Metaphors Di Kawasan Danau Matano

Latar belakang. Indonesia memiliki potensi besar di sektor pariwisata berkat kekayaan alam dan budayanya. Salah satu destinasi wisata unggulan adalah Danau Matano di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Danau tektonik ini merupakan yang terdalam di Asia Tenggara, memiliki ekosistem unik dengan berbagai flora dan fauna endemik. Selain daya tarik wisata alamnya, Danau Matano juga dimanfaatkan sebagai transportasi wisata. Meskipun memiliki potensi besar, kawasan ini masih menghadapi keterbatasan akomodasi, khususnya saat acara seperti Festival Danau Matano. Untuk meningkatkan daya tarik wisata, perancangan sebuah resort dengan pendekatan arsitektur tangible metaphors (metafora konkrit). Konsep ini terinspirasi dari Corbicula matanennsis, moluska endemik Danau Matano, yang diwujudkan dalam bentuk arsitektural untuk menciptakan ikon wisata yang unik dan fungsional. Tujuan. Perancangan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi wisata kawasan Danau Matano dan memperkenalkan fauna endemik yang terdapat pada Danau Matano serta meningkatkan perekonomian masyarakat lokal. Metode. Perancangan ini menggunakan metode kualitatif dan teknis analisis data deskriptif. Data dikumpulkan melalui studi pustaka, studi literatur, dan observasi. Hasil. Perancangan resort Matano dilengkapi dengan 3 tipe penginapan (cottage) yang berjumlah 30 serta fasilitas penunjang seperti gedung pengelola, area bermain anak, spa dan gym, cafe dan restoran, gedung serbaguna, area penerimaan tamu, mushollah, lapangan tenis dan voli, kolam renanh dan fasilitas bermain air. Kesimpulan. Resort Matano dengan Pendekatan Tangible Metaphors di Kawasan Danau Matano merupakan rancangan penginapan yang memiliki pemandangan yang indah dan fasilitas penunjang yang dapat memenuhi kebutuhan wisatawan yang datang ke Danau Matano dengan desain yang berasal dari kerang Corbicula Matanennsis.