HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI KOTA MAKASSAR

Latar Belakang: Stres menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari baik disadari maupun tidak disadari yang dapat menyebabkan gangguan pada metabolisme tubuh. Stres pada pasien diabetes melitus sering terabaikan tetapi perlu menjadi perhatian karena merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kepatuhan minum obat pada pasien diabetes melitus tipe 2. Tujuan Penelitian: Diketahui hubungan tingkat stres dengan kepatuhan minum obat pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Kota Makassar.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Metode pengambilan sampel menggunakan metode nonprobability sampling dengan jenis purposive sampling dengan jumlah sampel 129 responden di wilayah kerja Puskesmas Kassi-kassi dan Puskesmas Batua. Pengumpulan data menggunakan kuesioner demografi, persepsi penyakit (B-IPQ), tingkat stres (PSS-10) dan kepatuhan minum obat (MMAS-8).
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara tingkat stres dengan tingkat kepatuhan minum obat pada pasien diabetes melitus tipe 2 (p-value=0.000, r=-332). Arah negatif pada variabel ini berarti semakin tinggi tingkat stres maka semakin rendah kepatuhan minum obat pada pasien diabetes melitus tipe 2.
Kesimpulan: Hasil uji spearman-rho penelitian ini didapatkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat stres dengan tingkat kepatuhan minum obat pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Kota Makassar. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar penelitian lebih lanjut terkait faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat stres dan tingkat kepatuhan minum obat pada pasien diabetes melitus tipe 2