HEALTH EDUCATION BERBASIS TELENURSING DENGAN PENDEKATAN HEALTH BELIEF MODEL DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN PENGOBATAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI KABUPATEN GOWA

Pendahuluan: Kepatuhan pengobatan merupakan tantangan utama dalam pengelolaan tuberkulosis yang seringkali disebabkan oleh berbagai hambatan, salah satunya kurangnya pendidikan kesehatan. Pendekatan inovatif seperti health education berbasis telenursing dengan pendekatan health belief model menjadi relevan untuk dieksplorasi sebagai solusi dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan pasien tuberkulosis paru. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh health education berbasis telenursing dengan pendekatan health belief model dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan pasien tuberkulosis paru di Kabupaten Gowa. Metode: Penelitian menggunakan pendekatan quasi experimental control group design. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 46 pasien tuberkulosis yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi 23 orang dan kelompok kontrol 23 orang. Sampel diberikan intervensi health education berbasis telenursing dengan pendekatan health belief model yang berbentuk video yang dikirimkan ke aplikasi whatsapp masing-masing responden yang dilakukan selama dua minggu dengan mengirimkan tiga video dengan durasi 3 menit setiap video. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan pengobatan tuberkulosis paru pada kelompok kontrol saat pretest dan posttest tidak mengalami peningkatan yang ditandai dengan nilai ρ value > 0,05 sedangkan, pada kelompok intervensi saat pretest dan posttest mengalami peningkatan dengan nilai ρ value < 0,05. Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa health education berbasis telenursing dengan pendekatan health belief model mampu memberikan pengaruh dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan pasien tuberkulosis paru.