Primasari. S, Giska Andinna (2024) GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU MASYARAKAT SULAWESI SELATAN DALAM MEMBUANG ANTIBIOTIK. Skripsi thesis, UNIVERSITAS HASANUDDIN.
![[thumbnail of N011191100_skripsi_18-10-2024 bab 1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
N011191100_skripsi_18-10-2024 bab 1-2.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of N011191100_skripsi_18-10-2024 cover1.jpg]](/44443/2.hassmallThumbnailVersion/N011191100_skripsi_18-10-2024%20cover1.jpg)

N011191100_skripsi_18-10-2024 cover1.jpg
Download (331kB) | Preview
![[thumbnail of N011191100_skripsi_18-10-2024 dp.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
N011191100_skripsi_18-10-2024 dp.pdf
Download (664kB)
![[thumbnail of N011191100_skripsi_18-10-2024.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
N011191100_skripsi_18-10-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 11 October 2026.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Latar belakang. Antibiotik merupakan obat antimikroba yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi antibiotik. Di Indonesia, tingkat penggunaan antibiotik meningkat, namun banyak masyarakat yang tidak menggunakan antibiotik secara rasional. Pengetahuan yang minim tentang penggunaan dan pembuangan antibiotik dapat berkontribusi pada masalah ini. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan perilaku masyarakat Sulawesi Selatan dalam membuang antibiotik yang tidak terpakai atau kadaluarsa. Metode. Penelitian
ini menggunakan desain cross-sectional dengan pengumpulan data melalui kuesioner yang disebarkan secara daring kepada 400 responden pada Januari -Maret 2024. Responden adalah penduduk Sulawesi Selatan yang berusia di atas 18 tahun. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil. Dari 400 responden,
sebagian besar (52.8%) adalah laki-laki dengan rentang usia 18-30 tahun (47.3%). Sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan terakhir S1 (51.0%) dan pendapatan bulanan Rp 2.500.000 - 3.500.000 (29.3%). Mayoritas responden
menyimpan antibiotik yang tidak terpakai di rumah dan tidak mengetahui cara pembuangan yang benar. Meskipun lebih dari separuh responden belum pernah menerima informasi mengenai metode pembuangan yang benar, hampir semua responden menyadari pentingnya edukasi terkait hal ini. Kesimpulan. Dengan
demikian, pengetahuan dan perilaku masyarakat Sulawesi Selatan mengenai pembuangan antibiotik masih kurang memadai. Diperlukan edukasi lebih lanjut mengenai pembuangan antibiotik yang benar untuk mencegah dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan.
Kata Kunci: antibiotik, pengetahuan masyarakat, Sulawesi Selatan, pembuangan obat
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Farmasi > Farmasi |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 07 May 2025 01:14 |
Last Modified: | 07 May 2025 01:14 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/44443 |