Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Minasatene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2024

Latar belakang. Secara global diare menduduki peringkat kedua sebagai penyebab kematian balita di dunia setelah pneumonia, khususnya pada negara berkembang angka kematian anak hampir 10 kali lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara maju. Diare menyebabkan kematian pada 525.000 balita dengan jumlah kasus diare sebanyak 1,7 miliar anak per tahun. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Minasatene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan tahun 2024. Metode. Desain penelitian menggunakan desain cross sectional study yang dilakukan sejak Juni - Juli 2024 di wilayah kerja Puskesmas Minasatene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Sampel penelitian sebanyak 130 sampel yang dipilih dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil. Hasil analisis menunjukkan bahwa balita yang mengalami diare sebanyak 48,46%. Variabel sumber air minum (p-value = 0,036), kepemilikan jamban sehat (p-value = 0,029), perilaku cuci tangan ibu (p-value = 0,026), riwayat ASI ekslusif (p-value = 0,001), dan pengetahuan ibu (p-value = 0,003). Kesimpulan. Sumber air minum, kepemilikan jamban sehat, perilaku cuci tangan ibu, riwayat ASI Ekslusif, dan pengetahuan ibu memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian diare pada balita. Diharapkan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat khususnya pada ibu yang memiliki balita, agar kejadian penyakit diare dan penyakit menular lainnya dapat dicegah terjadi pada balita.