Amaliah, Nurul Rezqi (2024) EFEK SAMPING OKULER PADA PASIEN DENGAN KEMOTERAPI AWAL DI MAKASSAR = Ocular Side Effects in Patients With Initial Chemotherapy in Makassar. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/44294/1.hassmallThumbnailVersion/C025191001_tesis_14-05-2024%20cover1.png)

C025191001_tesis_14-05-2024 cover1.png
Download (135kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
C025191001_tesis_14-05-2024 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (798kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
C025191001_tesis_14-05-2024 dp(FILEminimizer).pdf
Download (177kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
C025191001_tesis_14-05-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 26 February 2027.
Download (987kB)
Abstract (Abstrak)
Berbagai efek samping tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien secara bermakna. Namun di Indonesia, penelitian ataupun publikasi data yang menganalisis efek samping kemoterapi terhadap kelainan mata masih sangat terbatas. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui efek samping pemberian obat kemoterapi awal terhadap kelainan mata. Metode : Penelitian dengan studi observasional dengan desain cohort mengenai efek samping kemoterapi terhadap kelainan mata pada pasien di RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar. Dilakukan penilaian ketajaman visual (VA), pemeriksaan slit-lamp, gerakan bola mata, relative afferent pupillary defect (RAPD), TBUT, dan funduskopi indirek. Data yang diambil termasuk demografi, kanker primer, status metastasis, jenis terapi biologis, efek samping okular, riwayat pemeriksaan mata, riwayat pengobatan mata, efek samping nonokular, dan prognosis. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan sampel akhir yaitu 39 sampel. Didapatkan karakteristik usia rata-rata pasien 50.96 (11.52) tahun dengan jumlah laki-laki dan perempuan tidak jauh berbeda. Sebagian besar pasien menderita karsinoma nasofaring (30.76%) dengan regimen kemoterapi kombinasi yang terbanyak digunakan adalah paclitaxel sebanyak 16 sampel (41.0%). Terjadi perubahan visus dan pengguanaan kacamata secara signifikan (p=<0.0001) sebelum dan sesudah kemoterapi. Terdapat perbedaan antara 1,5-2,5 mmHg pada tekanan bola mata tetapi tidak mengubah status menjadi glaukoma. TBUT turun 3 sampai 4 poin secara umum. Kesimpulan: Kesimpulannya, pemberian regimen kemoterapi berhubungan secara statistik dengan perubahan visus dan tekanan intraokular namun tidak berhubungan secara klinis. Pemberian regimen kemoterapi berhubungan dengan dry eye. Pemberian regimen kemoterapi tidak berhubungan dengan relative afferent pupillary defect, gerakan bola mata dan segmen posterior. Pemberian regimen kemoterapi saat ini aman dalam bidang oftalmologi dan tidak menimbulkan efek samping signifikan yang buruk terhadap kelainan mata.
Keyword : efek samping okuler, kemoterapi, makassar
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ocular side effects, chemotherapy, makassar. |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Penyakit Mata |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 17 Apr 2025 00:33 |
Last Modified: | 17 Apr 2025 00:33 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/44294 |