STABILITAS DAN BIOEFEKTIFITAS EKSTRAK REBUNG (Dendrocalamus asper) DAN DAUN BALAKACIDA (Chromolaena odorata) SEBAGAI ANTIKOLESTEROL TERENKAPSULASI MALTODEKSTRIN-KITOSAN DENGAN SPRAY DRYING = STABILITY AND BIOEFECTIVITY OF REBUNG (Dendrocalamus asper) AND BALAKACIDA (chromolaena odorata) LEAVES EXTRACT AS ANTICOLESTEROL ENCAPSULATED MALTODEXTRIN-CHITOSAN BY SPRAY DRYING

Latar Belakang: Kolesterol merupakan senyawa yang dapat mengakibatkan timbulnya penyakit kardiovaskular. Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Salah satunya adalah mengkonsumsi pangan herbal yang dapat menurunkan kolesterol. Ekstrak rebung dan daun balakacida merupakan herbal material yang berpotensi menurunkan kolesterol, tetapi mudah mengalami oksidasi dan kerusakan, sehingga enkapsulasi merupakan upaya efektif untuk meningkatkan stabilitas dan efektifitas ekstrak tersebut. Tujuan: penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh konsentrasi maltodekstrin dan kitosan terhadap karakteristik hasil enkapsulasi, menentukan konsentrasi maltodekstrin dan kitosan terbaik, serta menganalisis pengaruh enkapsulasi dengan penyalut maltodekstrin dan kitosan terhadap efektifitas penurunan kadar kolesterol. Metode: penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan perbandingan maltodekstrin dan kitosan sebagai penyalut enkapsulasi, analisis karakteristik meliputi viskositas, kadar air, persentase peningkatan kadar air, kelarutan dalam air, intensitas warna, dan uji morfologi dengan scanning electron microscope, penentuan perlakuan terbaik menggunakan indeks efektifitas yang akan dilanjutkan uji antikolesterol. Hasil: penelitian ini diperoleh viskositas A1 (6,03%), A2 (7,00%) dan A3 (14,63%); Rendemen enkapsulasi A1 (51,19%), A2 (50,83%) dan A3 (24,23%); kadar air A1 (6,28%), A2 (6,44%) dan A3 (8,78%); peningkatan kadar air A1 (2,62%), A2 (1,68%) dan A3 (5,25%); kelarutan dalam air A1 (94,78%), A2 (95,53%) dan A3 (95,17%); intensitas warna A1 (84,42), A2 (81,21) dan A3 (80,47); pengamatan morfologi partikel A1 menunjukkan partikel tidak merata, ukuran bervariasi dan mengkerut, A2 dan A3 menunjukkan partikel berbentuk bulat, tersebar merata, dan terdapat mikropartikel pada permukaan enkapsulat. Hasil in vivo menunjukkan penurunan sebesar 21,33 ± 4,93 mg/dL pada perlakuan A0 (Ekstrak tanpa enkapsulasi) dan 23,33 ± 2,31 mg/dL pada perlakuan A2 (90% Maltodekstrin : 10% Kitosan). Kesimpulan: dari penelitian ini yaitu konsentrasi kitosan yang semakin tinggi berpengaruh terhadap viskositas, yang dapat menyebabkan rendemen semakin rendah, kadar air semakin tinggi serta terdapat mikropartikel pada permukaan enkapsulat, selain itu perbandingan maltodekstrin dan kitosan berpengaruh terhadap peningkatan kadar air selama penyimpanan, intensitas warna, ukuran partikel dan kelarutan dalam air; perbandingan maltodekstrin dan kitosan terbaik yakni A2 (90%:10%); serta proses enkapsulasi spray drying dengan penyalut maltodekstrin dan kitosan tidak berpengaruh terhadap efektifitas ekstrak rebung dan daun balakacida sebagai antikolesterol.