Hubungan Pengetahuan HIV-AIDS Komprehensif, Sikap, dan Faktor Sosial Demografi dengan Persepsi Perilaku Berisiko Penularan HIV-AIDS pada Siswa SMAN 5 Makassar Tahun 2024 = The Relationship of Comprehensive HIV-AIDS Konwledge, Attitude, and Social Demographic Factors with Behaviors at Risk of HIV-AIDS Transmission in Students of SMAN 5 Makassar in 2024

Latar Belakang: HIV-AIDS merupakan permasalahan kesehatan masyarakat global yang masih banyak dijumpai di berbagai negara, khususnya negara berkembang. Terdapat beberapa faktor yang terkait dengan penularan HIV-AIDS yaitu hubungan seksual, kontak langsung dengan darah ODHIV, penggunaan jarum suntik secara bersamaan, darah yang tercemar HIV, serta dari ibu hamil pengidap HIV kepada bayinya. Pemahaman, pengetahuan, dan sikap masyarakat Indonesia tentang HIV-AIDS dapat menjadi landasan dalam menanggulangi permasalahan HIV-AIDS ini. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan HIV-AIDS komprehensif, sikap, dan faktor sosial demografi (usia dan jenis kelamin) dengan persepsi perilaku berisiko penularan HIV-AIDS pada siswa SMAN 5 Makassar. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X dan kelas XI di SMA Negeri 5 Makassar sebanyak 864 orang. Besar sampel sebanyak 289 orang yang dipilih menggunakan stratified random sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei tahun 2024. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berada pada kelompok usia remaja menengah (97,6%) dan mayoritas berjenis kelamin perempuan (61,9%). Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang kurang (81,7%), sikap yang positif (97,9%), dan persepsi yang baik (88,9%). Berdasarkan hasil uji bivariat menggunakan uji Chi Square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan persepsi perilaku berisiko (p-value = 0,447), tidak terdapat hubungan antara sikap dengan persepsi perilaku berisiko (p-value = 0,509), tidak terdapat hubungan antara usia dengan persepsi perilaku berisiko (p-value = 0,548), dan terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan persepsi perilaku berisiko (p-value = 0,000). Kesimpulan: Pada penelitian ini diperoleh fakta bahwa pengetahuan, sikap, dan usia tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan persepsi perilaku berisiko pada remaja, namun jenis kelamin memiliki hubungan yang signifikan dengan persepsi perilaku berisiko pada remaja. Responden dengan jenis kelamin laki-laki mayoritas memiliki persepsi yang buruk terkait perilaku berisiko penularan HIV-AIDS dibandingkan dengan responden berjenis kelamin perempuan. Saran: Diharapkan agar pihak sekolah membuat sumber informasi berupa media cetak dan dipasang di majalah dinding sekolah serta membuat media audiovisual yang dapat diunggah di media sosial atau website sekolah dengan gambar-gambar yang menarik sehingga membuat siswa terdorong untuk melihat dan mengetahui informasi yang disampaikan dalam media tersebut.