Analisis Tingkat Kebisingan Pada Jalur Putar Balik di Jalan Metro Tanjung Bunga

Latar Belakang. Bukaan median dengan fasilitas putar balik arah merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kemacetan di beberapa ruas jalan karena terjadinya antrian yang panjang sehingga menimbulkan kemacetan dan semakin tinggi tingkat kebisingan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memprediksi tingkat kebisingan pada putar balik arah Metro Tanjung Bunga Kota Makassar. Metode. Penelitian ini dilakukan pada 6 titik pengukuran putar balik arah. Pengukuran dilakukan selama 10 menit tiap jamnya selama 12 jam. Metode yang digunakan yaitu dengan pengukuran kebisingan menggunakan alat sound level meter, bersamaan dengan volume lalu lintas (kendaraan), kecepatan kendaraan (km/jam), dan tingkat kebisingan (dB). Setelah data-data tersebut terkumpul, kemudian dilakukan analisis hubungan antara keempat variabel tersebut. Selanjutnya data hasil pengukuran diolah menggunakan perhitungan Laeq serta analisis data SPSS. Hasil. Analisis tingkat kebisingan untuk 6 titik pengukuran pada jalur putar balik arah di Jalan Metro Tanjung Bunga Kota Makassar, diperoleh nilai tingkat kebisingan yang berbeda-beda. LAeq,Day maksimum berada pada hari kerja titik PBA 2 dengan nilai kebisingan sebesar 77,55 dB sedangkan untuk nilai LAeq,Day minimum berada pada hari libur titik PBA 1 dengan nilai kebisingan sebesar 75,51 dB. Berdasarkan Tingkat kebisingan di Jalan Metro Tanjung Bunga telah melampaui baku mutu tingkat kebisingan yang telah dipersyaratkan oleh KepMen- LH No. 48 Tahun 1996, yaitu 70 dB untuk kawasan perdagangan dan jasa.