ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN PADA PEMUKIMAN SEKITAR JALUR KERETA API STASIUN PANGKEP

Latar Belakang. Kereta api merupakan salah satu transportasi darat jarak jauh yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Tak terkecuali untuk Provinsi Sulawesi Selatan dalam hal ini jalur Makassar-Parepare. Namun, pada pengoperasiannya tentunya dapat menyebabkan tingkat kebisingan. Kebisingan yang dihasilkan oleh kereta api tersebut pastinya dirasakan oleh masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar jalur kereta api Trans Sulawesi khususnya kawasan permukiman pada Kelurahan Minasatene, Kabupaten Pangkajene
Kepulauan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kebisingan di kawasan permukiman sekitar jalur kereta api Stasiun Pangkep dan memodelkan penyebaran tingkat kebisingan menggunakan aplikasi Soundplan di kawasan permukiman sekitar jalur kereta api Stasiun Pangkep. Metode. Pada penelitian ini dilakukan pengambilan data tingkat kebisingan saat kereta api tidak melintas dan tingkat kebisingan saat kereta api melintas yang dilakukan pada 6 titik di Kelurahan Minasatene Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Pengukuran dilakukan pada tanggal 21-23 Juli 2024 selama 3 hari mulai pukul 08.00-18.00 WITA. Pengambilan data kebisingan menggunakan Decibel X Pro, kecepatan kereta api dan kecepatan kendaraan menggunakan speedgun, serta volume kendaraan menggunakan traffic counter. Kemudian melakukan prediksi tingkat kebisingan dan pemetaan tingkat kebisingan menggunakan SoundPLAN. Serta analisis data tingkat kebisingan menggunakan SPSS. Hasil. Hasil analisis tingkat kebisingan diperoleh tingkat kebisingan ekuivalen rata-rata harian (Leq day) saat kereta api tidak melintas berkisar antara 41,70 dB – 56,70 dB sedangkan tingkat kebisingan ekuivalen rata�rata harian (Leq day) saat kereta api melintas berkisar antara 41,03 dB – 57,58 dB. Kesimpulan. Tingkat kebisingan saat kereta api tidak melintas dan saat kereta api melintas terdapat perbedaan. Tingkat kebisingan kebisingan saat kereta api melintas maupun pada saat kereta api melintas khususnya titik 1 dan titik 6 melebihi baku mutu. Berdasarkan Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun,
1996 tentang baku tingkat kebisingan untuk kawasan pemukiman sebesar 55 dB.Sedangkan hasil prediksi dengan data aktual tidak terdapat perbedaan yang signifikan.