Sugar Dating: Hubungan Kencan Transaksional Antara Sugar Baby dan Sugar Daddy/ Sugar Mommy di Kota Makassar = Sugar Dating: Transactional Dating Relationship Between Sugar Baby and Sugar Daddy/ Sugar Mommy in Makassar City

Dyan Paramitha Darmayanti. Sugar Dating: Hubungan Kencan Transaksional antara Sugar Baby dan Sugar Daddy/ Sugar Mommy di Kota Makassar atas bimbingan Nurul Ilmi Idrus, Mahmud Tang, dan Pawennari Hijjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman sugar dating dari berbagai sudut pandang, mulai dari persepsi para pelakunya (sugar daddy, sugar mommy, dan sugar baby), faktor-faktor yang mendorong keterlibatan, proses awal pertemuan, serta keputusan yang diambil terkait kelangsungan hubungan. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif ini dilakukan di Kota Makassar. Data diperoleh melalui kombinasi teknik pengumpulan data wawancara mendalam (in-depth interview) terhadap 20 orang yang terdiri atas sugar daddy, sugar mommy, dan sugar baby (laki-laki dan perempuan) dan pengamatan (observation) terhadap perilaku sugar dating, baik melalui aplikasi sugar dating, maupun melalui media sosial terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sugar dating merupakan hubungan transaksional antara sugar baby dengan sugar daddy atau sugar mommy, yang di dalamnya terdapat pertukaran yang melibatkan dukungan finansial dan/atau materi dengan imbalan secara emosional dan seksual. Sementara faktor yang mendorong keterlibatan terbagi menjadi dua yaitu alasan primer dan alasan sekunder. Faktor primer meliputi kebutuhan finansial, pencarian gaya hidup mewah, mentorship, dan pencarian figur ayah (fatherless) sementara faktor sekunder yang turut memengaruhi keputusan untuk terlibat dalam sugar dating mencakup lingkungan pertemanan, kejenuhan dalam hubungan, krisis paruh baya, dan power relation. Bertemunya pasangan sugar dating pertemuan awal masing-masing bervariasi, mulai dari melalui Website, media sosial seperti TikTok, Instagram, Twitter (X), Telegram, dikenalkan oleh teman, bertemu di sebuah kafe, atau bahkan terjadinya pertemuan tak sengaja di sebuah tempat tertentu. Keputusan individu untuk melanjutkan atau mengakhiri hubungan sugar dating bergantung pada keinginan untuk memenuhi kebutuhan finansial, mengembangkan relasi, memenuhi gaya hidup mewah dan memperoleh kepuasaan emosional Mereka yang berkeinginan untuk melanjutkan hubungan sugar dating didasarkan pada keinginan untuk memenuhi kebutuhan finansial, pengembangan relasi, dan pemenuhan gaya hidup mewah. Sementara mereka yang berkeinginan untuk mengakhiri hubungan sugar dating didasarkan pada alasan bahwa mereka telah mencapai tujuan dan batas waktu yang ditentukan, ketidakcocokan, kekerasan yang dialami, dan telah menemukan pasangan sugar dating ataupun diluar dari hubungan sugar dating yang lebih cocok. Namun, ada ambivalen apakah akan melanjutkan atau mengakhiri hubungan karena adanya ketakutan akan infeksi menular seksual (IMS), risiko ketahuan oleh pasangan, atau telah jatuh cinta dengan pasangan sugar dating.