PENJADWALAN PRODUKSI PENAMBANGAN BIJIH NIKEL PADA BLOK SOROWAKO WEST DI PT VALE INDONESIA TBK = NICKEL ORE MINING PRODUCTION SCHEDULING IN THE SOROWAKO WEST BLOCK AT PT VALE INDONESIA TBK

PT Vale Indonesia Tbk adalah suatu perusahaan pertambangan yang telah mendapat izin usaha dari pemerintah Indonesia untuk melakukan kegiatan eksplorasi, penambangan dan pengolahan bijih nikel yang terletak di Desa Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan. Salah satu bagian dari Kontrak Karya PT Vale Indonesia Tbk adalah area Blok Sorowako yang terbagi menjadi dua bagian yaitu Blok Sorowako West dan Blok Sorowako East yang masih dalam tahap proses penambangan. Sektor usaha pertambangan membutuhkan modal yang besar sehingga perusahaan tambang memerlukan perencanaan tambang yang baik khususnya penjadwalan produksi dan penentuan kebutuhan alat gali muat agar kegiatan penambangan yang akan dilaksanakan dapat menghasilkan keuntungan dengan pengembalian modal secepat mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk membuat penjadwalan produksi, sekuens penambangan dan kebutuhan fleet alat gali muat pada setiap sekuens penambangan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif. Pengolahan data diolah menggunakan software Micromine 2023 dan Microdoft Excel. Berdasarkan desain pit yang telah dibuat, total jumlah tonase material yang dihasilkan yaitu 10.765.537 ton. Jumlah tonase ore sebesar 3.878.015 ton dan tonase waste sebesar 6.887.521 ton sehingga dibuat desain disposal yang dapat menampung semua waste. Hasil perancangan jalan angkut tambang dari pit menuju disposal memiliki jarak sejauh 910 meter. Cadangan ore berdasarkan urutan sekuens berurutan dari 1 sampai 5 sebanyak 218.025, 806.767, 1.091.700, 1.025.082 dan 736.442 ton, sedangkan waste sebanyak 1.396.693, 1.580.518, 1.200.237, 1.256.407 dan 1.453.667 ton. Jumlah alat gali-muat untuk aktivitas mining dan stripping pada sekuen 1 hingga 5 adalah masing-masing 1 unit. Jumlah alat angkut untuk kegiatan mining pada sekuen 1 hingga 5 adalah 1, 4, 5, 5 dan 3, sedangkan untuk aktivitas stripping pada sekuen 1 hingga 5 adalah 4, 5, 4, 4, dan 4 unit.