PEMANFAATAN AMPAS SAGU (METROXYLON SAGO) SEBAGAI BAHAN BAKU BRIKET

Briket ampas sagu merupakan salah satu sumber energi alternatif yang berasal dari ampas biomassa, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat briket dengan kualitas yang baik serta membandingkan briket dari berbagai tingkat kekerasan yang berbeda dan mempelajari proses pengolahan ampas sagu menjadi bahan baku briket sebagai salah satu sumber energi alternatif. Pada pembuatan briket dihasilkan briket dengan tinggi 3 cm, 4 cm dan 5 cm dari tinggi cetakan briket yang digunakan dengan campuran lem sagu sebanyak 30% dari banyaknya ampas sagu yang digunakan. Dari beberapa pengujian yang telah dilakukan briket yang dihasilkan mempunyai kadar air yang memiliki nilai 3 cm 6,61%, 4 cm 7,13% dan 5 cm 7,33% yang sudah sesuai dengan SNI yaitu < 8%, Densitas briket memiliki nilai 3 cm 1,140 g/cm3, 4 cm 0,855 g/cm3dan 5 cm 0,684 g/cm3, Laju pembakaran memiliki nilai 3 cm 0,27 g/dt, 4 cm 0,31 g/dt dan 5 cm 0,39 g/dt, kadar abu memiliki nilai 3 cm 0,1 %, 4 cm 0,023% dan 5 cm 0,038% dan nilai kalor memiliki nilai 3 cm 6941 kal/g, 4 cm 6823 kal/g dan 5 cm 6742 kal/g. Hal ini menunjukkan briket yang dihasilkan berkualitas karena nilai kadar abu yang rendah, nilai kadar air yang rendah dan nilai kalor yang dihasilkan juga sangat tinggi (> 5000) yang membuktikan bahwa kualitas briket yang dihasilkan sangat tinggi, sehingga briket ampas sagu yang selama ini tidak termanfaatkan dapat dijadikan sebagai energi alternatif oleh masyarakat khususnya di desa Redo.