ZULKIFLI ZA, ZULKIFLI ZA (2023) TINJAUAN YURIDIS TERHADAP AKTA HIBAH KEPADA AHLI WARIS TANPA PERSETUJUAN AHLI WARIS LAINNYA = URIDICAL REVIEW OF THE DEED OF GRANT TO HEIRS WITHOUT THE APPROVAL OF OTHER HEIRS. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/44028/1.hassmallThumbnailVersion/B022191028_tesis_18-07-2024%20cover1.png)

B022191028_tesis_18-07-2024 cover1.png
Download (156kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
B022191028_tesis_18-07-2024 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
B022191028_tesis_18-07-2024 dp(FILEminimizer).pdf
Download (392kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
B022191028_tesis_18-07-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 24 February 2027.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
vii ABSTRAK Zulkifli ZA. (B022191028), TINJAUAN YURIDIS TERHADAP AKTA HIBAH KEPADA AHLI WARIS TANPA PERSETUJUAN AHLI WARIS LAINNYA, dibimbing oleh Sakka Pati sebagai Pembimbing Utama dan Aulia Rifai sebagai Pembimbing Pendamping. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis terhadap akta hibah yang dibuat secara autentik tanpa persetujuan ahli waris lainnya dan untuk menganalisis bentuk pertanggungjawaban PPAT atas kerugian yang timbul dari pembuatan akta hibah yang dilakukan tanpa persetujuan ahli waris lainnya. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian hukum normatif adalah suatu metode penelitian hukum yang bertujuan untuk menemukan kebenaran koherensi, yakni dengan mengkaji hukum yang sesuai dengan norma hukum yang berupa perintah atau larangan sesuai dengan prinsip hukum, serta apakah tindakan yang sesuai dengan norma hukum. Adapun data yang digunakan adalah data kepustakaan. Bahan hukum yang dikaji dan yang dianalisis dalam penelitian hukum normatif terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah (1) Akta hibah yang dibuat secara autentik kepada ahli waris tanpa persetujuan ahli waris lainnya tetap dianggap sah apabila belum ada putusan pengadilan untuk membatalkan akta hibah tersebut. Dalam Islam, hibah kepada ahli waris dapat diperhitungkan sebagai warisan, apabila hibah melebihi dari warisannya, seharusnya kelebihan hibah tersebut dimasukkan dalam boedel warisan (2) PPAT bertanggungjawab secara perdata terhadap akta hibah kepada ahli waris tanpa sepengetahuan ahli waris lainnya atas kerugian yang diterima oleh ahli waris lainnya apabila terkait dengan kesengajaan, kealpaan dan/atau kelalaiannya dalam pembuatan akta hibah menyimpang dari syarat formal dan materiil. PPAT tidak saja hanya dapat dikenakan sanksi administratif tapi juga dituntut ganti kerugian secara perdata oleh para pihak yang dirugikan.
Kata Kunci: Ahli Waris, Hibah, Akta.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Heir, Grants, Deed. |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Hukum > Kenotariatan |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 09 Apr 2025 02:19 |
Last Modified: | 09 Apr 2025 02:19 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/44028 |