PERKEMBANGAN BUILT UP AREA KOTA MAKASSAR TAHUN 2001-2021 (Studi Kasus: Kawasan dalam Radius 4 Kilometer dari Pusat Kota)

Kota Makassar sebagai kota penting di Indonesia bagian timur menghadapi tantangan fisik akibat pertumbuhan populasi yang cepat dan keterbatasan lahan. Dengan kepadatan 8.121 jiwa/km² pada 2021, masalah seperti urban sprawl, alih fungsi lahan, dan urbanisasi muncul. Namun, informasi mengenai arah perkembangan fisik kota ini masih terbatas.Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi pertumbuhan bangunan tahun 2001-2021, mengidentifikasi tipologi zona desa-kota di sepanjang transek perkotaan, serta mengidentifikassi pola urban sprawl dan kawasan dalam radius 4 kilometer dari pusat Kota Makassar. Penelitian ini berlokasi di Kota Makassar pada kawasan dalam radius 4 kilometer dari pusat Kota yang meliputi 11 Kecamatan dan 93 Kelurahan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis spasial, transek perkotaan, dan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Variabel penelitian mencakup pertumbuhan bangunan, pola urban sprawl, tipologi zona desa-kota, dan arah perkembangan Kawasan perkotaan. Data primer yang digunakan berupa digitasi bangunan dan hasil survei transek, sedangkan data sekunder mencakup citra Google Earth, data bangunan dari Open Street Maps, dan literatur termasuk beberapa kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan dalam jumlah bangunan di kawasan yang diteliti antara tahun 2001 dan 2021, terjadi pertumbuhan bangunan sebanyak 7.218 unit di atas. Pola pertumbuhan yang terbentuk yaitu memanjang dan meloncat, terutama di Kelurahan Kaluku Bodoa dan Kelurahan Banta-bantaeng. Pertumbuhan bangunan di kedua kelurahan tersebut menunjukkan potensi ekspansi kota ke arah timur laut dan tenggara, dipicu oleh terbatasnya lahan kosong di pusat kota dan meningkatnya kebutuhan ruang di area pinggiran. Tipologi zona desa-kota didominasi oleh general urban (T4) dan urban center (T5). Selain itu, analisis karakteristik penggunaan lahan dan fungsi bangunan di berbagai zona mengindikasikan dinamika urbanisasi yang kompleks, yang mencerminkan transisi fungsi lahan dari area terbuka menjadi bangunan, baik untuk perumahan maupun industri.