PENGARUH ALIH FUNGSI LAHAN KAWASAN PERTANIAN TERHADAP KONDISI EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA MASYARAKAT (STUDI KASUS: KECAMATAN PANCA RIJANG KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG)

Alih fungsi lahan merupakan kegiatan perubahan atau pengalihan fungsi suatu penggunaan tanah dari kegiatan sebelumnya. Pengalihan ini muncul akibat pembangunan dan peningkatan jumlah penduduk yang terus menerus. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengidentifikasi bagaimana proses pengembangan wilayah pertanian menjadi permukiman di Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidenreng Rappang tahun 2013 – 2023; 2) menganalisis bagaimana dampak alih fungsi lahan terhadap kondisi ekonomi, sosial dan budaya masyarakat di Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidenreng Rappang; dan 3) menentukan arahan pengembangan kawasan permukiman di Kecamatan Panca Rijang. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis spasial untuk mengidentifikasi pengembangan wilayah pertanian menjadi permukiman, analisis deskriptif kuantitatif untuk menjelaskan dampak yang terjadi akibat alih fungsi lahan, serta analisis skoring untuk menentukan arahan pengembangan permukiman. Hasil penelitian menunjukkan 1) pengembangan wilayah pertanian menjadi permukiman di Kecamatan Panca Rijang mengalami peningkatan dari tahun 2013 sampai 2023 sebesar 200,57 ha; 2) dampak ekonomi alih fungsi lahan yaitu terjadi perubahan pekerjaan sebesar 32% dan penurunan pendapatan sebesar 15% serta dampak sosial dan budaya yaitu penurunan pelaksanaan kegiatan kebudayaan sebesar 41% dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan pada tahun 2023 menjadi 75%; 3) arahan pengembangan permukiman terdiri atas perlindungan lahan pertanian dan peningkatan produktivitas pertanian, pengembangan kawasan komersial, industry kecil, dan UMKM, pembangunan ruang publik, serta pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi masyarakat untuk mendukung transisi dari pekerjaan di sektor pertanian ke sektor lainnya