PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN PEPAYA (CARICA PAPAYA L) DAN DAUN JARAK (RICINUS COMMUNIS L)DENGAN KONSENTRASI 30% DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS = Comparison of the Effectiveness of Papaya Leaf Extract (Carica Papaya L.) and Castor Leaf Extract (Ricinus Communis L.) with a Concentration of 30% in Inhibiting the Growth of Staphylococcus Aureus Bacteria

MUHAMMAD ALIEF FHATWAN. Perbandingan Efektivitas Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya L.) dan Ekstrak Daun Jarak (Ricinus Communis L.) Dengan Konsentrasi 30% Dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus (dibimbing oleh drg. Ali Yusran, M.Kes)Latar Belakang. Staphylococcus aureus merupakan salah satu flora normal dalam tubuh manusia yang umumnya terdapat di dalam rongga mulut. Hasil survailens nasional yang mengikutkan delapan rumah sakit rujukan utama menunjukkan bahwa infeksi bakteri Staphylococcus aureus di Indonesia masih sangat tinggi. Prevalensi
akibat terjadinya infeksi bakteri Staphylococcus aureus menunjukan rentang antara 25-65% dengan rata-rata nasional 38% (Kemenkes RI, 2018) (Prila Nanggita et al., 2023)Pengobatan terhadap infeksi Staphylococcus aureus dapat dilakukan melalui pemberian antibiotik, akan tetapi saat ini penggunaan antibiotik telah menyebabkan terjadinnya resistensi bakteri Staphylococcus aureus terhadap zat antibiotik seperti methicillin. Hal tersebut menjadi bahan pertimbangan dunia medis dan farmasi dalam
mencari alternatif antibiotik untuk kasus-kasus infeksi Staphylococcus aureus. Untuk menanggulangi hal tersebut mulai dikembangkan penggunaan obat-obatan dari bahan alam. Daun papaya (Carica papaya L.) dan daun jarak (Ricinus communis L.) merupakan tanaman herbal yang popular dikalangan Masyarakat. Di dalam ekstrak daun pepaya terkandung enzim papain dan alkaloid karpain. Enzim papain memiliki aktivitas proteolitik dan antimikroba, sedangkan alkaloid karpain berfungsi sebagai
antibakteri. Tujuan. Untuk mengetahui tingkat efektivitas ekstrak daun pepaya (Carica papaya L) dan daun jarak (Ricinus Communis L) dengan konsentrasi 30% dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Metode. Penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimental laboratorium. Hasil. Terbentuknya zona hambat pada konsentrasi masing-masing 30% ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) dengan konsentrasi dan ekstrak daun jarak (Ricinus communis L) dan tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Kesimpulan. Ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) dan daun jarak (Ricinnus comunis L) memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Pada daun papaya konsentrasi 30% rerata zona hambat 7,6mm, kemudian daun jarak dengan
konsentrasi 30% memiliki daya hambat 10,95mm, sehingga ekstrak daun jarak (Ricinnus comunis L) dinyatakan memiliki zona hambat yang lebih besar dibandingkan ekstrak daun papaya (Carica papaya L). Kata kunci: Staphylococcus aureus, ekstrak daun papaya, ekstrak daun jarak.