Strategi Komunikasi Dinas Kesehatan Dalam Upaya Penurunan Kasus Stunting di Kabupaten Pinrang

MAIKE LUSIANA TARUKALLO. Strategi Komunikasi Dinas Kesehatan dalam Upaya Penurunan Kasus Stunting di Kabupaten Pinrang (dibimbing oleh Muh. Akbar).

Latar belakang. Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan global yang banyak dialami anak-anak di bawah usia lima tahun, khususnya di Indonesia dengan prevalensi stunting yang masih tergolong tinggi. Meski demikian, Kabupaten Pinrang mampu mempertahankan prevalensi stunting yang rendah selama lima tahun berturut-turut sehingga perlu mengetahui strategi komunikasi yang digunakan dalam upaya menurunkan kasus stunting agar dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. Tujuan. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui strategi komunikasi Dinas Kesehatan dalam upaya penurunan kasus stunting di Kabupaten Pinrang dan (2) mengetahui faktor pendukung dan penghambat Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang dalam menurunkan stunting. Metode. Penelitian ini dilaksanakan di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang pada bulan Maret-Juni 2024. Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi, literatur, dan studi kepustakaan. Teknik penentuan informan menggunakan pusposive sampling sehingga ditetapkan lima orang informan. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis data Miles dan Huberman. Hasil. Hasil penelitian menggunakan strategi komunikasi menurut Hafied Cangara menunjukkan bahwa dalam melaksanakan kegiatan Aksi Bergizi sebagai salah satu upaya penurunan kasus stunting di Kabupaten Pinrang, strategi komunikasi Dinas Kesehatan dimulai dari (1) menentukan khalayak sasaran, (2) menetapkan komunikator, (3) menyusun pesan dalam bentuk kata kunci, dan (4) memilih media komunikasi. Faktor pendukungnya adalah kerja sama dari berbagai pihak dan inovasi Kolase Pro Insting, adapun faktor penghambatnya adalah respon beberapa siswa yang ribut dan acuh tak acuh dalam menerima materi, dan pemahaman orang tua dan masyarakat yang masih kurang akan isu stunting.