Amandah, Nafiqah (2025) STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH BERBASIS EVALUASI PROGRAM KOTAKU (Studi Kasus: Kelurahan Ponjalae, Kota Palopo). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of D101181024_skripsi_02-01-2025 bab 1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
D101181024_skripsi_02-01-2025 bab 1-2.pdf
Download (6MB)
![[thumbnail of D101181024_skripsi_02-01-2025 cover1.jpg]](/43959/2.hassmallThumbnailVersion/D101181024_skripsi_02-01-2025%20cover1.jpg)

D101181024_skripsi_02-01-2025 cover1.jpg
Download (242kB) | Preview
![[thumbnail of D101181024_skripsi_02-01-2025 dp.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
D101181024_skripsi_02-01-2025 dp.pdf
Download (335kB)
![[thumbnail of D101181024_skripsi_02-01-2025.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
D101181024_skripsi_02-01-2025.pdf
Restricted to Repository staff only until 24 February 2027.
Download (12MB)
Abstract (Abstrak)
Kelurahan Ponjalae merupakan salah satu permukiman kumuh yang ada di Kota Palopo. Berdasarkan pada Surat Keputusan Walikota Nomor 351/VIII/2021 tentang Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh di Kota Palopo. Kelurahan ini belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai dapat ditinjau dari kondisi bangunan, kondisi persampahan, kondisi air limbah, kondisi jalan, kondisi drainase, dan kondisi sarana proteksi kebakaran yang belum sesuai dengan standar kualitas lingkungan permukiman. Tujuan penelitian ini: (1) mengetahui karakteristik permukiman kumuh; (2) mengetahui persepsi masyarakat terhadap tahapan pelaksanaan program KOTAKU; (3) merumuskan strategi pelaksanaan program KOTAKU dalam penanganan permukiman kumuh. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, analisis deskriptif kualitatif kuantitatif, dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik permukiman kumuh yang ditinjau dari aspek fisik yaitu kondisi bangunan memiliki tingkat keteraturan tinggi, dengan kepadatan bangunan rendah yang didominasi oleh bangunan semi permanen. Kondisi jalan terdapat kerusakan. Kondisi drainase yang mengalami sedimentasi dan adanya tumpukan sampah. Kondisi air bersih yang bersumber dari PDAM. kondisi persampahan yang kurang memadai dan adanya timbulan sampah. Kondisi air limbah terdapat beberapa bangunan yang tidak memiliki septictank dan belum tersedia sarana proteksi kebakaran. Selain itu, aspek non fisik yang ditinjau dari kondisi sosial masyarakat yaitu tingkat kekerabatan dan tradisi yang masih terjaga dengan baik, dan kondisi ekonomi masyarakat yang didominasi bekerja sebagai nelayan dengan penghasilan rata-rata masyarakat berpenghasilan rendah. Penelitian ini juga menilai persepsi masyarakat terhadap tahapan pelaksanaan program KOTAKU di RT 15 RW 4 yang menunjukkan bahwa semua tahapan dinilai efektif. Tahap Persiapan memperoleh nilai rata-rata 0,859, tahap perencanaan mendapatkan nilai rata-rata 0,661, tahap pelaksanaan dengan nilai rata-rata 0,698, dan tahap keberlanjutan memperoleh nilai rata-rata 0,576. Secara keseluruhan, meskipun semua tahapan dinilai efektif, fokus utama harus diberikan pada peningkatan tahap keberlanjutan untuk memastikan daya tahan program dalam jangka panjang. Adapun strategi yang diusulkan dalam meningkatkan pelaksanaan program adalah mengoptimalkan potensi sumber daya kawasan dalam meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat di Kelurahan Ponjalae serta memanfaatkan potensi sosual masyarakat dalam pengadaan program KOTAKU untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penanganan permukiman kumuh.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Teknik > Teknik Perencanaan Wilayah Kota |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 16 Apr 2025 02:58 |
Last Modified: | 16 Apr 2025 02:58 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/43959 |