ANALISA KUAT TARIK BELAH DAN JEJAK CARBON CAMPURAN BERASPAL YANG MENGGUNAKAN ABU BATU DAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI FILLER

GARRY R. KONDOLOGIT Analisa Kuat Tarik Belah Dan Jejak Carbon Campuran Beraspal Yang Menggunakan Abu Batu Dan Abu Sekam Padi Sebagai Filler
(dibimbing oleh M. Wihardi Tjaronge dan Akbar Caronge)
Perkerasan lentur dengan pengisi sebagai komponen utama umumnya digunakan di wilayah dengan sumber daya alam terbatas, di mana ketersediaan bahan pengisi langka. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara tegangan tarik, regangan, dan sifat volumetrik dalam campuran aspal dan pengisi debu batu dengan berbagai kandungan. Penelitian ini selanjutnya difokuskan pada penggunaan pengisi sebagai variabel konsisten, yang mewakili 6% dari total berat agregat dalam campuran aspal. Pengisi yang digunakan juga mencakup debu batu dan abu sekam padi (RHA), yang terakhir dianggap sebagai pengganti potensial. RHA diuji pada konsentrasi berkisar antara 5% dan 7% dengan peningkatan 0,5%. Hasil dari uji kecepatan pulsa ultrasonik (UPV) menunjukkan bahwa campuran aspal yang mengandung debu batu memiliki kekuatan tarik yang lebih rendah yaitu 5,7 dibandingkan dengan yang mengandung RHA. Perbedaan kekuatan tarik antara kedua campuran tersebut kurang dari 10%, yang menunjukkan bahwa RHA dapat berfungsi sebagai alternatif yang sesuai untuk debu batu sebagai pengisi. Selain itu, perhitungan impedansi menunjukkan bahwa campuran yang mengandung RHA lebih efektif dalam mengurangi kebisingan kendaraan. Uji volumetrik lebih lanjut mendukung hasil ini, yang menunjukkan bahwa campuran dengan RHA, khususnya pada konsentrasi 6% hingga 7%, menunjukkan kinerja yang lebih unggul dalam hal rongga dalam agregat mineral (VMA) dan rongga dalam campuran (VIM). Konsistensi dalam perilaku volumetrik ini mendorong RHA menjadi pengganti yang layak untuk debu batu sebagai pengisi dalam aspal campuran panas (HMA).