Pemanfaatan Guanidinoacetic Acid (GAA) dan Betaine terhadap Performa Ayam Kampung ULU Fase Grower.

Formulasi pakan unggas umumnya menggunakan bahan baku biji-bijian seperti jagung dan bungkil kedelai yang berdampak pada rendahnya kandungan GAA dalam pakan dan tidak mendukung pertambahan bobot badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa ayam kampung fase grower dengan level penambahan GAA dan betaine dalam pakan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2023. Pemeliharaan dan pengambilan sampel dilakukan di kandang closed house mini Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin Makassar. Menggunakan 120 ekor ayam kampung ULU fase grower. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan P0 = Ransum komersial (tanpa penambahan GAA dan Betaine), P1 = Ransum komersial + 0,06% GAA + 0,1% Betaine, P2 = Ransum komersial + 0,12% GAA + 0,1% Betaine, P3 = Ransum komersial + 0,18% GAA + 0,1% Betaine. Analisis data dengan menggunakan analysis of variance (ANOVA). Hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan tidak nyata (P > 0,05) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan dan efisiensi pakan. Rata-rata konsumsi pakan 189,33-194,01 g/ekor/minggu. Rata-rata pertambahan bobot badan yaitu 116,78-125,89 g/ekor/minggu. Rata-rata konversi pakan yaitu 1,53-1,66. Rata-rata efisiensi pakan yaitu 88,41-116,50 g/ekor/minggu. Parameter yang menunjukkan pengaruh yang signifikan diuji lanjut menggunakan Uji Duncan. Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa pemanfaatan Guanidinoacetic Acid (GAA) 0,06%; 0,12%; 0,18% dan Betaine 0,1% belum memperlihatkan adanya pengaruh terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan dan efisiensi pakan pada fase grower.