PERUBAHAN GARIS PANTAI MENGGUNAKAN METODE EMPIRIS DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN GALESONG UTARA, KABUPATEN TAKALAR = Changes In Coastline Using Empirical Methods In The Coastal Area of North Galesong District, Takalar Regency

Nurul Munadiah. Perubahan Garis Pantai Menggunakan Metode Empiris di Wilayah Pesisir Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar. (dibimbing oleh Dr. Ir. Hasdinar Umar, ST., MT)
Salah satu daerah di Kabupaten Takalar yang rentan terhadap abrasi adalah pesisir Galesong Utara. Kecamatan Galesong Utara yang berhadapan langsung dengan Selat Makassar merupakan wilayah yang sering mengalami bencana abrasi setiap tahun. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya abrasi, akresi dan perubahan garis pantai yang ada di Kawasan pesisir Desa Aeng Batu-Batu, Desa Tamalate, Desa Tamasaju, Kecamatan Galesong Utara yang dianalisis dengan analisis numerik berdasarkan parameter angkutan sedimen menyusur pantai. Angkutan sedimen menyusur pantai dihitung menggunakan beberapa persamaan empiris yaitu Metode CERC (1984), Metode Komar (1983), Metode Manohar (1955), Metode Caldwell, Metode Savage, Metode Ijima, Sato, Aono, Ishii, Metode Ichikawa, Achiai, Tomita, Murobuse, Metode Ijima, Sato, Metode Tanaka, Metode Das. Berdasarkan hasil analisis perhitungan jumlah angkutan sedimen dari berbagai metode, metode yang paling mendekati kondisi lapangan yaitu metode CERC (1984) dengan abrasi terbesar terjadi pada pias ke 4 yaitu sebesar -44.85 m dengan transpor sedimen yang terjadi pada pias tersebut sebesar 461.21 m^3/tahun, akresi terbesar terjadi pada pias ke 3 yaitu sebesar 37.27 m dengan transpor sedimen yang terjadi pada pias tersebut sebesar 10.44 m^3/tahun. Berdasarkan hasil analisis perhitungan perubahan garis pantai menggunakan persamaan empiris, metode yang paling mendekati kondisi lapangan yaitu metode CERC (1984) dengan perubahan garis pantai terbesar terjadi pada pias ke 4 yaitu sebesar -44.85 m dengan transpor sedimen yang terjadi pada pias tersebut sebesar 461.21 m^3/tahun.