KAJIAN AWAL PEMANFAATAN PELEPAH PISANG (Musa paradisiaca Var. Balbisianna Colla) SEBAGAI SUBTITUSI MATERIAL KEMASAN MAKANAN YANG RAMAH LINGKUNGAN

Penggunaan material plastik di berbagai aktivitas masih sangat populer, menurut Asosiasi Indsutri Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia (INAPLASI) konsumsi plastik nasional didominasi oleh plastik kemasan sebesar 65% dari total permintaan plastik, dan 60% diserap oleh industri makanan dan minuman, namun penggunaan material plastik sebagai kemasan memiliki banyak dampak negatif untuk manusia dan lingkungan seperti potensi migrasi microplastik dalam kemasan makan sampai pada masalah populer seperti sifatnya yang sangat susah untuk terdegradasi, maka dari itu penelitian ini mengkaji penggunaan material yang lebih ramah lingkungan yaitu pelepah pisang kepok (Musa paraadisiaca Var. Balbasianna Colla) sebagai material kemasan makanan, untuk melihat efektifitasnya maka dilakukan beberapa pengujian kemudian dicocokan dengan persyaratan mutu dari Standar Nasional Indonesia (SNI) 8218:2015. Pada penelitian ini terdapat tiga sampel, sampel 1 yaitu pelepah pisang tanpa perlakuan, sampel 2 adalah pelepah pisang dengan perendaman kitosan 2% dan sampel 3 yaitu sampel dengan perendaman kitosan 4%. Dari pengujian yang dilakukan Nilai ketahanan tarik tiap sampel berturut-turut adalah 23,796 kN/m, 25,27 kN/m, 25,887 kN/m, Nilai daya serap air sampel berturut-turut adalah , 40,261 g/m2, 29,40 g/m2, 47, 810 g/m2 nilai migrasi total zat bertutur-turut adalah , 0,4444mg/cm2, 0,0755 mg/cm2, 0,0177 mg/cm2 dan nilai biodegradasi sampel dengan luas 100 cm2 adalah 28 ±1 hari. Harga pokok produksi perunit untuk ketiga sampel berturut-turut adalah Rp 4.166,2, Rp 9.213,7, 12.213,7 dengan harga jual Rp 5.200, Rp 11.500, Rp 15.500
Hasil pengujian yang dilakukan dari ketiga sampel telah memenuhi syarat mutu dari SNI 8218:2015 kecuali sampel 1 untuk nilai migrasi total zatnya belum sesuai dengan standar.