Lihawa, Nur Ramadhiany and UNSPECIFIED (2025) Penanda Prognostik Red Blood Cell Distribution Width – Coefficient Variation (RDW-CV) dan Carcinoembryonic Antigen (CEA) terhadap Kanker Kolorektal di Makassar. Thesis thesis, UNIVERSITAS HASANNUDDIN.
![[thumbnail of C045191010_tesis_14-01-2025 bab 1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C045191010_tesis_14-01-2025 bab 1-2.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of C045191010_tesis_14-01-2025 cover1.jpg]](/43761/2.hassmallThumbnailVersion/C045191010_tesis_14-01-2025%20cover1.jpg)

C045191010_tesis_14-01-2025 cover1.jpg
Download (321kB) | Preview
![[thumbnail of C045191010_tesis_14-01-2025 dp.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C045191010_tesis_14-01-2025 dp.pdf
Download (546kB)
![[thumbnail of C045191010_tesis_14-01-2025.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C045191010_tesis_14-01-2025.pdf
Restricted to Repository staff only until 20 February 2027.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang : Penelitian ini mengkaji potensi prognostik dari Red Blood Cell Distribution Width - Coefficient Variation (RDW-CV) dan Carcinoembryonic Antigen (CEA) pada pasien kanker kolorektal (KKR) yang dirawat di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Metode : Analisis retrospektif cross-sectional dilakukan menggunakan data dari 82 pasien yang didiagnosis dengan KKR antara tahun 2018 hingga 2022. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menilai hubungan antara nilai RDW-CV dan CEA dengan stadium kanker serta kejadian metastasis.
Hasil penelitian : hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kadar CEA yang meningkat dengan stadium kanker lanjut (p = 0,002) dan kejadian metastasis (p < 0,001). Pasien dengan kadar CEA yang lebih tinggi cenderung memiliki penyakit pada stadium lanjut, sehingga menegaskan peran CEA sebagai biomarker prognostik yang kuat. Sebaliknya, RDW-CV tidak menunjukkan hubungan statistik yang bermakna dengan stadium kanker maupun metastasis. Usia juga menjadi faktor penting, di mana pasien yang lebih muda (40–59 tahun) memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk mengalami metastasis, dan stadium lanjut paling banyak ditemukan pada kelompok usia 50–59 tahun. Kapabilitas prediktif CEA divalidasi lebih lanjut melalui analisis Receiver Operating Characteristic (ROC), yang menunjukkan Area Under the Curve (AUC) sebesar 70,6% untuk prediksi metastasis, dengan sensitivitas 59,2% dan spesifisitas 78,8%. RDW-CV, bagaimanapun, terbukti kurang efektif sebagai alat prognostik.
Kesimpulan : temuan ini menyoroti CEA sebagai penanda penting untuk prognosis KKR, terutama dalam mengidentifikasi pasien berisiko tinggi dan memandu intervensi dini. Penelitian lanjutan direkomendasikan untuk memvalidasi dan menyempurnakan temuan ini.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Bedah |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 10 Apr 2025 02:33 |
Last Modified: | 10 Apr 2025 02:33 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/43761 |