DISTRIBUSI FREKUENSI KARAKTERISTIK KEJADIAN DEPRESI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TAMALANREA JAYA KOTA MAKASSAR TAHUN 2024

Latar Belakang: Depresi pada ibu hamil adalah kondisi dimana seorang wanita mengalami perasaan sedih yang dalam, kecemasan yang berlebihan, perubahan suasana hati yang drastis, dan kehilangan minat terhadap aktivitas sehari-hari selama masa kehamilan. Gangguan kesehatan psikologis selama kehamilan meningkatkan risiko pada janin berupa perkembangan janin yang buruk, kelahiran prematur, ataupun BBLR serta preeklamsia. Secara global, gangguan kesehatan mental yang sering terjadi yaitu bahwa depresi antenatal dengan prevalensi berkisar antara 15 hingga 65%. Hasil penelitian di Indonesia menemukan prevalensi depresi kehamilan sebanyak 20% pada ibu hamil. Depresi yang tidak diobati dapat berlanjut menjadi depresi pasca persalinan, yang juga memiliki dampak negatif pada kesejahteraan ibu dan perkembangan anak. Selain itu, depresi pada ibu hamil juga dapat mengganggu interaksi ibu-anak yang penting untuk perkembangan emosional dan sosial anak. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan meningkatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang kejadian depresi pada ibu hamil, faktor risiko yang terkait, serta dampaknya pada hasil kehamilan dan kesejahteraan ibu dan anak.

Tujuan: Untuk mengetahui distribusi frekuensi karakteristik kejadian depresi pada ibu hamil di Puskesmas Tamalanrea Jaya Kota Makassar Tahun 2024.

Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif menggunakan pendekatan cross sectional untuk mengetahui distribusi frekuensi karakteristik kejadian depresi pada ibu hamil di Puskesmas Tamalanrea Jaya Kota Makassar Tahun 2024.

Hasil dan Pembahasan: Sebanyak 86 responden yang memenuhi kriteria inklusi penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa didapatkan jumlah responden yang mengalami depresi pada masa kehamilan sebanyak 29 orang (33,72%) dan yang tidak mengalami gejala depresi adalah 57 orang (66,28%). Berdasarkan data mengenai distribusi frekuensi karakteristik kejadian depresi pada ibu hamil, kelompok usia terbanyak yang mengalami depresi adalah responden berusia >35 tahun dengan distribusi 5 orang (62,5%) dari 8 responden. Dalam hal usia kehamilan, responden yang berada pada trimester 3 lebih banyak mengalami kejadian depresi yaitu 13 orang (37,14%) dari 35 responden. Dari sisi paritas, mayoritas responden adalah multigravida sebanyak 18 orang (36%) dari 50 responden. Berdasarkan tingkat pendidikan, responden yang mengalami depresi mayoritas berpendidikan rendah (SD & SMP) sebanyak 6 orang (46,15%) dari 13 responden. Sebagian besar responden yang mengalami depresi tidak bekerja dengan jumlah 20 orang (34,48%) dari 58 responden. Dalam hal pendapatan, responden yang minoritas mengalami kejadian depresi berpenghasilan di atas UMR terdapat hanya 1 orang (11,11%) dari 9 responden.

Kesimpulan: Karakteristik ibu hamil seperti usia, usia kehamilan, paritas, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan memainkan peran penting dalam risiko depresi selama kehamilan. Interaksi antara faktor-faktor ini dapat mempengaruhi kondisi emosional ibu dan hasil kesehatan kehamilan.

Kata Kunci: Depresi pada kehamilan, Ibu Hamil, Usia, Usia Kehamilan, Paritas, Pendidikan, Pekerjaan, Pendapatan Ibu