KARAKTERISTIK KEJADIAN DEPRESI PADA PASIEN HIPERTENSI PULMONAL DENGAN PENYAKIT JANTUNG BAWAAN DI RSUP. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR 2024 = CHARACTERISTICS OF DEPRESSION IN PATIENTS WITH PULMONARY HYPERTENSION IN CONGENITAL HEART DISEASE AT RSUP. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR 2024

ABSTRAK
Latar Belakang: Depresi adalah gangguan mental yang mempengaruhi perasaan, pemikiran, dan perilaku, dengan dampak signifikan terhadap kualitas hidup. Peningkatan kejadian depresi sering dikaitkan dengan penyakit kronis, termasuk hipertensi pulmonal, yang dapat disebabkan oleh penyakit jantung bawaan (Kelompok 1). Pasien hipertensi pulmonal sering menghadapi perubahan gaya hidup dan pengobatan yang dapat memicu perasaan keputusasaan, frustrasi, dan hilangnya minat. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 40% pasien hipertensi pulmonal mengalami gejala depresi, dari ringan hingga sedang. Kualitas tidur yang buruk dan perasaan terisolasi sosial juga memperburuk kondisi psikologis mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara hipertensi pulmonal dengan depresi pada pasien dengan penyakit jantung bawaan. Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya pendekatan psikologis dalam penanganan pasien hipertensi pulmonal.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kejadian depresi pada pasien hipertensi pulmonal dengan penyakit jantung bawaan di RSUP. Wahidin Sudirohusodo 2024.

Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif. Data diambil dari pengisian kuesioner oleh pasien hipertensi pulmonal dengan penyakit jantung bawaan. Analisis dilakukan menggunakan statistik deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel.

Hasil dan Pembahasan: Terdapat 71 responden yang memenuhi kriteria inklusi dalam penelitian ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa 32 responden (45,1%) mengalami depresi, sementara 39 responden (54,9%) tidak mengalami depresi. Berdasarkan karakteristik demografis, kelompok usia terbanyak adalah responden berusia 19-59 tahun, yang terdiri dari 26 orang (81,3%) dari 58 responden. Mayoritas responden adalah perempuan, sebanyak 26 orang (81,25%) dari 57 responden. Dalam hal pendidikan terakhir, sebagian besar memiliki latar belakang pendidikan perguruan tinggi, yaitu 19 orang (59,4%) dari 47 responden. Sebanyak 22 orang (68,8%) dari 26 responden bekerja, sementara mayoritas responden (19 orang atau 59,4% dari 44 orang) tidak memiliki penghasilan tetap. Berdasarkan status pernikahan, sebagian besar responden belum menikah, yaitu 20 orang (62,5%) dari 41 responden. Sebagian besar responden juga telah menderita hipertensi pulmonal dengan penyakit jantung bawaan selama ≥ 48 bulan, yang tercatat sebanyak 21 orang (65,5%) dari 55 responden.

Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi depresi pada pasien hipertensi pulmonal dengan penyakit jantung bawaan adalah 45,1%, dengan faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan lama menderita berhubungan dengan kejadian depresi.

ABSTRACT
Background: Depression is a mental disorder that affects emotions, thoughts, and behavior, with significant impacts on quality of life. The increased occurrence of depression is often associated with chronic diseases, including pulmonary hypertension, which can be caused by congenital heart disease (Group 1). Patients with pulmonary hypertension frequently face lifestyle changes and treatments that may trigger feelings of hopelessness, frustration, and loss of interest. Research shows that around 40% of patients with pulmonary hypertension experience depressive symptoms, ranging from mild to moderate. Poor sleep quality and feelings of social isolation also worsen their psychological condition. This study aims to explore the relationship between pulmonary hypertension and depression in patients with congenital heart disease. It is expected that the findings will enhance understanding of the importance of a psychological approach in managing pulmonary hypertension patients.

Objective: This study aims to identify the characteristics of depression in patients with pulmonary hypertension and congenital heart disease at RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar in 2024.

Research Method: This is a descriptive observational study. Data were collected through questionnaires filled out by patients with pulmonary hypertension and congenital heart disease. The analysis was conducted using descriptive statistics and presented in table format.

Results and Discussion: A total of 71 respondents met the inclusion criteria. The analysis showed that 32 respondents (45.1%) experienced depression, while 39 respondents (54.9%) did not. Based on demographic characteristics, the majority of respondents were aged 19-59 years, comprising 26 individuals (81.3%) out of 58 respondents. Most of the respondents were female, with 26 individuals (81.25%) out of 57 respondents. In terms of education, the majority had a higher education background, with 19 individuals (59.4%) out of 47 respondents. A total of 22 individuals (68.8%) from 26 respondents were employed, while the majority (19 individuals or 59.4% out of 44 individuals) had no regular income. Regarding marital status, most respondents were unmarried, with 20 individuals (62.5%) out of 41 respondents. Most respondents had also suffered from pulmonary hypertension with congenital heart disease for ≥ 48 months, with 21 individuals (65.5%) out of 55 respondents.

Conclusion: This study shows that the prevalence of depression in patients with pulmonary hypertension and congenital heart disease is 45.1%, with factors such as age, gender, education, employment, income, and duration of illness being associated with the occurrence of depression.