Fadilah Ruspa Haq, Nur (2025) HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI MAN 1 POLEWALI MANDAR. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin Makassar.
![[thumbnail of K021201045_skripsi_02-08-2024 bab I-II.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
K021201045_skripsi_02-08-2024 bab I-II.pdf
Download (3MB)
![[thumbnail of K021201045_skripsi_02-08-2024 cover1.jpg]](/43153/2.hassmallThumbnailVersion/K021201045_skripsi_02-08-2024%20cover1.jpg)

K021201045_skripsi_02-08-2024 cover1.jpg
Download (275kB) | Preview
![[thumbnail of K021201045_skripsi_02-08-2024 dapus.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
K021201045_skripsi_02-08-2024 dapus.pdf
Download (929kB)
![[thumbnail of K021201045_skripsi_02-08-2024.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
K021201045_skripsi_02-08-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 13 February 2027.
Download (4MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang: Anemia adalah masalah kesehatan masyarakat utama di dunia dengan prevalensi tertinggi ditemukan di negara-negara berkembang. Beberapa faktor seperti status gizi, pola konsumsi dan penyerapan zat besi, serta siklus menstruasi yang dialami remaja putri, berkontribusi terhadap tingginya kejadian anemia pada remaja. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan siklus menstruasi dengan kejadian anemia pada siswi MAN 1 Polewali Mandar. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah siswi kelas X dan XI MAN 1 Polewali Mandar. Besar sampel adalah 239 responden dengan teknik pengambilan sampel yaitu proportional random sampling, analisis hubungan variable menggunakan uji Spearman Rank. Hasil: Mayoritas siswi berstatus gizi normal (84,5%), sering mengonsumsi sumber zat besi (63,6%), jarang mengonsumsi enhancer zat besi (58,6%), dan sering mengonsumsi inhibitor zat besi (50,2%) serta memiliki siklus menstruasi normal (74,1%). Terdapat 36% siswi mengalami anemia. Tidak ada hubungan antara status gizi dan siklus menstruasi dengan kejadian anemia (P value > 0,05), namun terdapat hubungan antara pola konsumsi zat besi, enhancer dan inhibitor zat besi dengan kejadian anemia (P value < 0,05). Kesimpulan: Siswi yang mengalami anemia banyak ditemukan pada responden yang jarang mengonsumsi zat besi dan enhancer zat besi dibandingkan dengan responden yang sering mengonsumsi zat besi dan enhancer zat besi, sementara siswi yang mengalami anemia banyak ditemukan pada responden yang sering mengonsumsi inhibitor zat besi dibandingkan dengan yang jarang mengonsumsi inhibitor zat besi. Siswi diharapkan untuk mengurangi konsumsi makanan inhibitor zat besi dan lebih sering mengonsumsi sumber zat besi dan enhancer zat besi.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kesehatan Masyarakat > Ilmu Gizi |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 10 Mar 2025 04:49 |
Last Modified: | 10 Mar 2025 04:49 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/43153 |