Perkembangan Sitophilus zeamais (Motshulsky) (Coleoptera: Curculionidae) pada Enam Kultivar Sorgum = Development of Sitophilus zeamais (Motschulsky) (Coleoptera: Curculionidae) on Six Sorghum Cultivars


Paridah, Paridah (2024) Perkembangan Sitophilus zeamais (Motshulsky) (Coleoptera: Curculionidae) pada Enam Kultivar Sorgum = Development of Sitophilus zeamais (Motschulsky) (Coleoptera: Curculionidae) on Six Sorghum Cultivars. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin Makassar.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
G011201142_skripsi_28-08-2024 cover1.jpg

Download (279kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
G011201142_skripsi_28-08-2024 bab 1-2.pdf

Download (721kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
G011201142_skripsi_28-08-2024 dp.pdf

Download (637kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
G011201142_skripsi_28-08-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 13 August 2027.

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Latar belakang. Sorgum merupakan komoditas yang dicanangkan menjadi alternatif pengganti beras dalam program diversifikasi pangan oleh Kementerian Pertanian Indonesia. Kumbang bubuk jagung (Sitophilus zeamais) merupakan hama primer dalam penyimpanan biji atau benih sorgum. Ketahanan suatu kultivar dapat dilihat dari aktivitas biologi serangga pada pakan. Tujuan. penelitian ini dilakukan untuk mengkaji perkembangan S. zeamais pada enam kultivar sorgum. Metode. Kultivar yang digunakan adalah Soper-6, Suri-4, Numbu, Kawali, Super-1, dan Super-2. Variabel pengamatan dalam penelitian ini adalah perkembangan serangga dari stadium telur F1 sampai dengan praoviposisi, stadium telur F2, fekunditas telur F2 selama 30 hari, daya tetas telur F2, berat imago baru jantan dan betina. Data dianalisis menggunakan analisis ragam, uji T, dan uji korelasi. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siklus hidup S. zeamais berlangsung paling lama pada Super-2 dan paling singkat pada Super-1. Stadium telur F2 paling lama pada Super-2 dan paling singkat pada Soper-6. Fekunditas telur F2 paling tinggi pada Soper-6 dan paling rendah pada Super-2. Daya tetas telur F2 paling tinggi pada Numbu dan paling rendah pada Super-2. Imago betina paling berat dibandingkan dengan imago jantan pada semua kultivar sorgum. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan antara lama stadium telur F1 dan F2 pada semua kultivar sorgum. Kesimpulan. Lama perkembangan pradewasa dan siklus hidup S. zeamais paling lama pada kultivar Super-2 dan paling singkat pada kultivar Super-1.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Fekunditas; ketahanan kultivar; kultivar super-2; kumbang bubuk jagung; pradewasa; siklus hidup
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Pertanian > Agroteknologi
Depositing User: Unnamed user with username pkl2
Date Deposited: 06 Mar 2025 02:55
Last Modified: 06 Mar 2025 02:55
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/43133

Actions (login required)

View Item
View Item