Andini Nur Insani, Syarifah (2024) PERLINDUNGAN PEMEGANG HAK MEREK ATAS PELANGGARAN MEREK DI MARKETPLACE (Ditinjau Dari Kebijakan Safe Harbour). Skripsi thesis, UNIVERSITAS HASANUDDIN.
![[thumbnail of B011201325_skripsi_21-10-2024 bab 1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
B011201325_skripsi_21-10-2024 bab 1-2.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of B011201325_skripsi_21-10-2024 cover1.jpg]](/42831/2.hassmallThumbnailVersion/B011201325_skripsi_21-10-2024%20cover1.jpg)

B011201325_skripsi_21-10-2024 cover1.jpg
Download (281kB) | Preview
![[thumbnail of B011201325_skripsi_21-10-2024 dp.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
B011201325_skripsi_21-10-2024 dp.pdf
Download (499kB)
![[thumbnail of B011201325_skripsi_21-10-2024.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
B011201325_skripsi_21-10-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 9 October 2026.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
SYARIFAH ANDINI NUR INSANI (B011201325). “Perlindungan Pemegang Hak Merek Atas Pelanggaran Merek Di Marketplace (Ditinjau Dari Kebijakan Safe Harbour)”. Dibimbing oleh Marwah.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebijakan safe harbour terhadap kerugian pemegang hak atas merek akibat pelanggaran merek di marketplace Shopee dan Tokopedia serta menguraikan bentuk pertanggungjawaban marketplace dan pedagang (merchant) terhadap kerugian pemegang hak atas merek ditinjau dari kebijakan safe harbour.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum empiris dengan teknik pengumpulan data dengan wawancara dan studi kepustakaan. Penelitian dilakukan secara virtual di laman marketplace Shopee dan Tokopedia. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Adapun analisis data pada penelitian ini dilakukan secara kualitatif kemudian disajikan dalam bentuk deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebijakan Safe Harbour dalam PP PMSE dan SE Menkominfo Nomor 5 Tahun 2016 berdampak signifikan terhadap kerugian pemegang hak merek di Shopee dan Tokopedia. Verifikasi awal terhadap pedagang (merchant) belum dilakukan, sehingga banyak pedagang (merchant) yang tidak memenuhi syarat namun masih menawarkan dan menjual barang. Penanganan laporan pelanggaran HKI juga tidak mematuhi ketentuan 14 hari kalender, dan metode blacklist memperlambat filtrasi konten, sehingga menyebabkan pelanggaran hak kekayaan intelektual dapat bertahan lebih lama. Berdasarkan hasil penelitian, hal tersebut belum efektif dalam menimbulkan efek jera dan memungkinkan pelanggaran berulang yang merugikan pemegang hak merek dan konsumen. Meskipun bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengawasan konten, Shopee dan Tokopedia dapat terbebas dari tanggung jawab jika kesalahan berasal dari pedagang (merchant) atau pembeli. Marketplace harus menindak pelanggaran hak kekayaan intelektual sesuai mekanisme pelaporan, sementara pedagang (merchant) tetap bertanggung jawab penuh atas konten dan transaksi, termasuk pelanggaran hak merek. Marketplace berfungsi sebagai perantara dalam penghapusan atau pemblokiran konten, sedangkan pedagang (merchant) menanggung risiko hukum dan kewajiban ganti rugi.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 05 Mar 2025 01:02 |
Last Modified: | 05 Mar 2025 01:02 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/42831 |