Hubungan Pola Pemberian Makan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Kelurahan Benteng Sombaopu Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa Tahun 2024


Alfonso, Claudia Nicole Yolwan (2024) Hubungan Pola Pemberian Makan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Kelurahan Benteng Sombaopu Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa Tahun 2024. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
K021201004_skripsi_11-09-2024 1-2.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
K021201004_skripsi_11-09-2024 cover1.png

Download (373kB) | Preview
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
K021201004_skripsi_11-09-2024 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Fulltext] Text (Fulltext)
K021201004_skripsi_11-09-2024.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh kembang yang dialami anak akibat dari kekurangan asupan zat gizi dalam jangka waktu yang panjang. Balita dikatakan mengalami stunting apabila nilai Z-Score TB/U berada di bawah -2 standar deviasi (<-2 SD). Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, diketahui bahwa prevalensi kejadian stunting di Sulawesi Selatan adalah sebesar 27,2%.Kabupaten Gowa merupakan wilayah ke-5 dengan prevalensi stunting tertinggi, yaitu sebesar 33%. Salah satu faktor penyebab yang mendasari terjadinya stunting pada balita adalah pola makan balita. Tujuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola pemberian makan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross-sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 98 balita yang ditentukan dengan metode total sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner penelitian dan stadiometer. Pengelolaan data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat. Hasil. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa persentase balita stunting di lokasi penelitian adalah sebesar 56,1%. Adapun hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan antara jenis makanan dengan kejadian stunting pada balita (p-value=0,502), namun terdapat hubungan antara jumlah makanan dengan kejadian stunting pada balita (p-value=0,000), jadwal makan dengan kejadian stunting pada balita (p-value=0,000), frekuensi makan dengan kejadian stunting pada balita (p-value=0,002), dan asupan energi dengan kejadian stunting pada balita (p-value=0,000). Kesimpulan. Terdapat hubungan antara jumlah makanan, jadwal makan, frekuensi makan, dan asupan energi dengan kejadian stunting pada balita. Sedangkan jenis makanan tidak memiliki hubungan dengan kejadian stunting.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Stunting, Pemberian Makan, Frekuensi Makan, Asupan Energi
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine
R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions (Program Studi): Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat
Depositing User: Andi Milu
Date Deposited: 03 Mar 2025 01:27
Last Modified: 03 Mar 2025 01:27
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/42619

Actions (login required)

View Item
View Item