Hubungan Kesepian (Loneileness) Dengan Perilaku Non-Suicidal Self Injury (NSSI) Pada Mahasiswa Baru Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin

Latar Belakang: Kesepian adalah perasaan terasing secara personal dalam hubungannya dengan interaksi sosial atau kurang bersentuhan dengan orang lain. Salah satu dampak dari kesepian ialah perilaku NSSI. Populasi yang rentan mengalami kesepian dan beresiko melakukan perilaku NSSI adalah mahasiswa baru jurusan keperawatan. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan kesepian dengan perilaku non-suicidal self injury pada mahasiswa baru Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Cross-Sectional yang dilakukan terhadap 131 responden (simple random sampling) dari 197 populasi mahasiswa baru Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin. Alat ukur pada penelitian ini adalah kuesioner UCLA dan kuesioner ISAS. Hasil: Hasil penelitian didapatkan tingkat kesepian sedang (61,1%). Dari 131 responden, teridentifikasi sebanyak 45 responden yang melakukan perilaku NSSI, yang paling sering di lakukan adalah mencungkil luka kering yang akan sembuh sehingga berdarah kembali (14,4%). Hasil uji statistik menggunakan uji korelasi pearson didapatkan nilai (p=0,043<0,05) yang menunjukkan hubungan yang signifikan antara variabel kesepian dengan Perilaku non-suicidal self injury. Besar koefisien korelasi 0,477 yang mana semakin tinggi tingkat kesepian maka semakin tinggi perilaku non-suicidal self injury, begitupun sebaliknya. Kesimpulan dan Saran: Terdapat hubungan antara kesepian dengan Perilaku non-suicidal self injury. Mahasiswa lebih aktif mengikuti kegiatan komunitas yang ada di kampus agar lebih cepat beradaptasi dan lebih banyak berinteraksi dengan orang lain, diharapkan mahasiswa baru tidak merasa kesepian.