"Gambaran Self Disclosure Pada ODHIV Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Makassar"

Latar Belakang : Salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh masyarakat adalah HIV/AIDS, karena sampai saat ini belum ada cara untuk mengobati HIV secara total. Stigma negatif dari masyarakat dapat menimbulkan sikap menutup diri oleh penderita HIV, hal tersebut berdampak besar pada peningkatan kasus HIV di Indonesia. Self disclosure adalah salah satu langkah awal yang dapat dilakukan pasien HIV untuk memperoleh informasi terkait penyakitnya dan bagaimana cara penularan serta pengobatan yang dapat mereka lakukan.
Tujuan : Untuk mengetahui gambaran Self Disclosure pada ODHIV di wilayah kerja Puskesmas kota Makassar.
Metode : Penelitian ini merupakan peneitian kuantitatif menggunakan pendekatan analitik deskriptif dengan metode purposive sampling dan total sampel sebanyak 251 responden . Penelitian ini menggunakan instrument penelitian dari Jourad Self Disclosure Quitionaire.
Hasil Penelitian : Mayoritas ODHIV memiliki self disclosure terhadap keluarga berdasarkan kategori sikap dan pendapat berada pada rentang rendah yaitu sebanyak 205 orang (81%), berdasarkan selera dan minat menunjukkan mayoritas self disclosure rendah terhadap konselor sebanyak 187 orang (74.5%). Berdasarkan kepribadian menunjukkan mayoritas self disclosure rendah terhadap terhadap konselor sebanyak 183 orang (72.9%). Berdasarkan bekerja dan belajar menunjukkan mayoritas self disclosure rendah terhadap konselor sebanyak 213 orang (84.9%). Berdasarkan uang (money) menunjukkan mayoritas self disclosure rendah terhadap konselor sebanyak 225 orang (89.6%). Berdasarkan fisik (body) menunjukkan mayoritas self disclosure rendah terhadap keluarga sebanyak 187 orang (74.5 %).
Kesimpulan dan Saran : Mayoritas responden masih memiliki sikap keterbukaan diri (self disclosure) yang rendah baik pada keluarga, teman, pasangan, maupun pada konselor. Diharapkan peneliti selanjutnya bisa menggali lebih dalam lagi terkait self disclosure ODHIV.