ALIMUDDIN, NUR RAHMADANI (2024) Gambaran Tingkat Keparahan Maloklusi Pada Anak Berkebutuhan Khusus Di SLB Negeri 1 Makassar = Overview Severity of malocclusion in Children with Special Needs in SLB Negeri 1 Makassar. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/42452/1.hassmallThumbnailVersion/J011211052_skripsi_22-11-2024%20COVER1.jpg)

J011211052_skripsi_22-11-2024 COVER1.jpg
Download (296kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
J011211052_skripsi_22-11-2024 BAB 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (669kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
J011211052_skripsi_22-11-2024 DP(FILEminimizer).pdf
Download (701kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
J011211052_skripsi_22-11-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 30 January 2027.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang: Maloklusi adalah masalah umum yang dijumpai pada seluruh bagian dunia dan bervariasi tergantung dari genetik, lingkungan, dan ras. Maloklusi sering terjadi pada anak usia 10-12 tahun, dimana usia tersebut merupakan periode gigi bercampur. Perubahan dimensi gigi dari gigi sulung ke gigi tetap yang terjadi pada periode gigi bercampur tersebut menyebabkan terjadinya maloklusi Keterbatasan yang dimiliki oleh Anak berkebutuhan khusus menyebabkan mereka cenderung memiliki status kesehatan mulut yang lebih buruk dari orang normal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keparahan maloklusi pada anak berkebutuhan khusus berdasarkan periode gigi bercampur dan periode gigi permanen di SLB Negeri 1 Makassar. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross sectional study dengan desain Observasional deskriptif. Sampel anak berkebutuhan khusus diambil dengan cara purposive sampling pada SLB Negeri 1 Makassar. Metode pengumpulan data dilakukan dengan pemeriksaan klinis menggunakan Occlusion Feature Index (OFI). Hasil penelitian: menunjukkan persentase keparahan maloklusi pada periode gigi bercampur (6-12 tahun) sebanyak 59.5% dan pada periode gigi permanen (13- 21 tahun) sebanyak 40.8% Pada Anak berkebutuhan khusus didapatkan kategori sangat membutuhkan perawatan ortodonti pada kategori kelainan Autisme dengan presentase sebanyak 85.7% diikuti dengan klasifikasi kelainan Tunagrahita dengan presentase sebanyak 66,7%. Sedangkan pada klasifikasi kelainan Tunanetra didapatkan presentasetidak membutuhan perawatan ortodonti dengan presentase 46.7%. Kesimpulan: persentase maloklusi lebih banyak diderita pada anak berkebutuhan khusus dengan kategori kelainan Autisme.
Kata kunci: Maloklusi, Occusion Feature Index, Anak berkebutuhan khusus.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Malocclusion, Occlusion feature index, children with special needs. |
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pendidikan Dokter Gigi > Pendidikan Dokter Gigi |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 04 Feb 2025 02:15 |
Last Modified: | 04 Feb 2025 02:15 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/42452 |