HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PENYEBAB KARIES DENGAN STATUS DMF-T ANAK AUTISM SPECTRUM DISORDERS (ASD) DI YAYASAN DARUL FIKRI MAKASSAR = THE RELATIONSHIP BETWEEN FACTORS CAUSING CARIES AND DMFT STATUS IN CHILDREN WITH AUTISM SPECTRUM DISORDERS (ASD) AT DARUL FIKRI FOUNDATION, MAKASSAR

Latar belakang. Autism spectrum disorders (ASD) merupakan serangkaian gangguan perkembangan, pikologis, dan neurologis yang terjadi pada anak usia dini. Ciri terpenting dari individu dengan faktor adalah kesulitan dalam interaksi faktor dan komunikasi. Anak Autism spectrum disorders (ASD) cenderung tidak kooperatif bila dibandingkan anak normal lainnya, yaitu sekitar 50-72% anak autis menunjukkan perilaku tidak kooperatif selama menerima perawatan dental serta sering melakukan penolakan terhadap dokter gigi, sehingga menimbulkan berbagai masalah kesehatan gigi dan mulut. Masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling sering terjadi pada anak usia dini adalah karies. Penelitian-penelitian lain sebelumnya sudah banyak dilakukan untuk mengetahui risiko karies gigi pada anak sekolah ataupun prasekolah, tetapi masih jarang yang melakukan penelitian terhadap anak dengan Autism Spectrum Disorders (ASD). Tujuan. penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi hubungan antara faktor penyebab karies dengan status DMF-T pada pasien anak dengan Autism Spectrum Disorders (ASD). Metode. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Subjek penelitian ini adalah anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) di Yayasan Darul Fikri Makassar. Hasil. Berdasarkan hasil uji yang telah didapatkan, faktor penyebab yang memiliki hubungan secara signifikan dengan DMF-T adalah pH saliva dengan nilai p= 0,000 dan juga perilaku kebiasaan melakukan kunjungan ke dokter gigi dengan nilai p= 0,038, sedangkan untuk faktor penyebab lain tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan seperti status sosial ekonomi orang tua dengan nilai p= 0,481, kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman manis dengan nilai p= 0,265, frekuensi menyikat gigi dua kali sehari dengan nilai p= 0,329, dan juga kebiasaan menggunakan pasta gigi mengandung flouride dengan nilai p= 0,061. Kesimpulan. Faktor penyebab pH saliva dan perilaku kebiasaan melakukan kunjungan ke dokter gigi merupakan faktor penyebab yang memiliki hubungan signifikan terhadap DMF-T, sedangkan untuk faktor penyebab lain seperti status sosial ekonomi orang tua, kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman manis, frekuensi menyikat gigi dua kali sehari, dan juga kebiasaan menggunakan pasta gigi mengandung flouride, masing-masing hasil menunjukkan tidak ada hubungan signifikan.

Kata kunci: Autism Spectrum Disorder (ASD), Karies.