Evaluasi Fungsi Otot Mastikasi Dengan Menilai Kekuatan Gigitan dan Pergerakan Mandibula Pada Pasien Fraktur Mandibula Setelah Tindakan Open Reduction Internal Fixation (ORIF)


Jaya, Muh. Tegar (2024) Evaluasi Fungsi Otot Mastikasi Dengan Menilai Kekuatan Gigitan dan Pergerakan Mandibula Pada Pasien Fraktur Mandibula Setelah Tindakan Open Reduction Internal Fixation (ORIF). Thesis thesis, unhas.

[thumbnail of J045202006_tesis_02-12-2024 bab1-2.pdf] Text
J045202006_tesis_02-12-2024 bab1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of J045202006_tesis_02-12-2024 cover1.jpg]
Preview
Image
J045202006_tesis_02-12-2024 cover1.jpg

Download (478kB) | Preview
[thumbnail of J045202006_tesis_02-12-2024 dp.pdf] Text
J045202006_tesis_02-12-2024 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of J045202006_tesis_02-12-2024.pdf] Text
J045202006_tesis_02-12-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 27 November 2026.

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. Fraktur mandibula mempunyai dampak yang signifikan terhadap fungsi mastikasi. Penanganan fraktur berupa ORIF berfungsi untuk memperbaiki ketahanan lokasi fraktur menjadi normal dan mencapai proses mastikasi yang ideal seperti pergerakan fungsional mandibula, peningkatan kekuatan gigitan, dan sistem kerja otot mastikasi. Tinjauan sistematis terbaru mengungkapkan bahwa ORIF memperlihatkan hasil klinis yang lebih baik dalam pemulihan fungsi oromandibular. Tujuan. Untuk mengevaluasi fungsi otot mastikasi pada pasien fraktur mandibula setelah tindakan ORIF. Metode. Penelitian observasional deskriptif dengan desain Prospective (Cohort Study). Penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel secara Purposive sampling, Analisis data menggunakan uji repeated anova untuk yang berdistribusi normal dan uji friedman untuk yang tidak berdistribusi normal. Hasil. Pasien lebih banyak berjenis kelamin laki-laki yaitu 9 (90.0%), umur terbanyak adalah 16-20 tahun sebanyak 6 (60.0%), lokasi fraktur utama terbanyak adalah Mandibula bilateral sebanyak 4 (40%), untuk diagnosa fraktur dan jenis tindakan sangat variatif. Adapun rerata (SD) kekuatan gigitan insisivus mengalami peningkatan dari 30.1 N (12) menjadi 139.7 N (8,7), molar kanan sebesar 81.5 N (37.5) menjadi 354.3 N (95.7N), molar kiri dari 73.7 N (25) menjadi 353.3 (76.6 N). Untuk rerata (SD) pergerakan bukaan mulut juga mengalami peningkatan dari 22.9 mm (3.25) menjadi 39.00 mm, lateral kanan 3.60 mm (0.84) menjadi 6.10 mm (0,74), lateral kiri 3.40 mm (0.52) menjadi 5.6 mm (0.70) dan protrusi (37.5) 3.10 mm menjadi 5.60 mm (0.70). Kesimpulan. Terdapat peningkatan fungsi otot mastikaksi berupa meningkatnya kekuatan gigitan dan pergerakan mandibula pada pasien fraktur mandibula setelah tindakan ORIF.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: R Medicine > RK Dentistry
Divisions (Program Studi): Fakultas Pendidikan Dokter Gigi > PPDGS - Bedah Mulut dan Maksilofasial
Depositing User: Unnamed user with username pkl2
Date Deposited: 04 Feb 2025 03:44
Last Modified: 04 Feb 2025 03:44
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/42339

Actions (login required)

View Item
View Item