RAHANDAH, YULIA (2024) Hubungan Suhu dengan Kadar Karbon Tanah pada Berbagai Tutupan Lahan di Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa = The Relationship between Temperature and Soil Carbon Content in Various Land Covers in Pattalassang District, Gowa Regency. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/42290/1.hassmallThumbnailVersion/G011201283_skripsi_25-11-2024%20COVER1.jpg)

G011201283_skripsi_25-11-2024 COVER1.jpg
Download (320kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
G011201283_skripsi_25-11-2024 BAB 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (590kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
G011201283_skripsi_25-11-2024 DP(FILEminimizer).pdf
Download (646kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
G011201283_skripsi_25-11-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 23 January 2027.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang. Tanaman cenderung meningkatkan stok C-organik tanah dan meningkatnya laju dekomposisi pada suhu yang lebih tinggi. Tanah yang kehilangan tutupan vegetasi cenderung menyerap lebih banyak radiasi matahari yang dapat meningkatkan suhu tanah dan hal tersebut dapat mempengaruhi penyimpanan karbon tanah. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk memonitoring suhu pada berbagai penggunaan lahan, menganalisis kadar karbon tanah dipenggunaan lahan, dan menganalisis hubungan antara suhu tanah dan udara dengan kadar karbon dalam tanah. Metode. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah metode deskriptif eksploratif melalui survey lapangan dan analisis laboratorium pada 2 penggunaan lahan berbeda yaitu pertanian lahan kering dan hutan. Parameter yang dianalisis yaitu Tekstur Tanah, Bulk Density, Kadar Air Tanah, Suhu Tanah, Suhu Udara, C-organik, Karbon Organik Tanah, Nitrogen dan Rasio C/N. Hasil. Suhu tanah terendah ada pada penggunaan hutan lahan kering sekunder yaitu 27,6 oC yang memiliki kadar karbon organik tanah sebesar 1,2 g/cm2 dengan vegetasi dominan yaitu tanaman jati, aren dan kopi. Suhu udara terendah terdapat pada penggunaan hutan lahan kering sekunder yaitu 29,0 oC yang memiliki kadar karbon organik tanah sebesar 1,3 g/cm2 dengan vegetasi dominan yaitu tanaman sukun, jati dan mangga. Suhu tanah tertinggi ada pada penggunaan pertanian lahan kering yaitu sebesar 31,2 oC dan memiliki suhu udara yaitu 32,0 oC yang memiliki kadar karbon organik tanah sebesar 1.,2 g/cm2 dengan vegetasi dominan yaitu tanaman singkong. Hasil persamaan regresi polinomial yang didapatkan pada hubungan suhu tanah dan karbon organik tanah menunjukkan nilai determinasi berkisar antara 0,47-0,95. Hasil persaman regresi polinomial yang didapatkan pada hubungan suhu udara dan korban organik tanah menunjukkan nilai determinasi berkisar antara 0,64-0,80. Kesimpulan. Suhu tanah terendah terdapat pada penggunaan hutan lahan kering sekunder yang memiliki kadar karbon organik tanah sebesar 1,3 g/cm2 dan suhu udara terendah terdapat pada penggunaan hutan lahan kering sekunder yang memiliki kadar karbon organik tanah sebesar 1,3 g/cm2. Suhu tanah dan suhu udara tertinggi terdapat pada penggunaan pertanian lahan kering dengan kadar karbon organik tanah sebesar 1,2 g/cm2. Hasil persamaan regresi polinomial suhu tanah dan suhu udara dengan karbon organik tanah tertinggi menunjukkan nilai determinasi sebesar 0,95 dan 0,80 dengan vegetasi dominan yaitu tanaman singkong, jambu mente dan gamal.
Keyword : Hutan Lahan Kering Sekunder, Karbon Organik Tanah, Pertanian Lahan Kering.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Secondary Dryland Forest, Soil Organic Carbon, Dryland Farming. |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pertanian > Agroteknologi |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 25 Feb 2025 01:53 |
Last Modified: | 25 Feb 2025 01:53 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/42290 |