PERILAKU SOSIAL DALAM PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU BERBASIS ISO 9001:2015 PADA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR = Social Behavior in the Implementation of Quality Management System (QMS) Based on ISO 9001:2015 at Hasanuddin University Makassar, South Sulawesi Province. Promoter

Arsyad. Tahun 2022. Perilaku Sosial dalam Penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) Berbasis ISO 9001:2015 pada Universitas Hasanuddin Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Promotor: Dwia Aries Tina Pulubuhu, Ko-Promotor: Suparman Abdullah dan Madris. Perilaku sosial dalam penerapan SMM ISO 9001:2015 menjadi fokus studi ini. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis perilaku sosial dalam penerapan SMM berbasis ISO 9001:2015 pada Universitas Hasanuddin Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan strategi fenomenologi . Metode pengumpulan data yaitu; wawancara, observasi, FGD dan dokumentasi. Hasil penelitian ini ada tiga aspek utama. Pertama, aspek budaya mutu, dan etos kerja yang berorientasi sasaran mutu terdiri atas lima hal yaitu; (1) komitmen pimpinan puncak sudah tinggi, namun masih perlu didukung secara penuh dari pimpinan unit kerja (misalnya; pimpinan puncak menganggap pentingnya efektivitas, tapi masih ada pimpinan unit kerja mengutamakan efisiensi daripada efektivitas); (2) pemahaman secara memadai filosofi unhas (tatanan nilai), visi, misi, tujuan, kebijakan, strategi dan sasaran mutu masih relatif rendah dan kurang disosialisasikan secara efektif pada semua pihak berkepentingan; (3) berbagai unit kerja atau unit -unit sistem kurang terintegrasi secara profesional; (4) penerapan sistem manajemen mutu iso 9001:2015 masih kental secara formal (level institusi), pemahaman dan internalisasi SMM hanya terbatas di tingkat tertentu serta belum terwujud secara merata di seluruh unit kerja; dan (5) etos kerja para pekerja unhas cukup tinggi pada unit tertentu, dan pada umumnya masih kurang mendukung dan dilibatkan dalam pencapaian sasaran mutu. Kedua, aspek proses interaksi antar-pekerja berorientasi sasaran mutu, mencakup tiga hal yaitu: (1) kegigihan bekerja dan integritas sudah terbangun, namun belum berorientasi sasaran mutu dan masih terbatas pada unit kerja tertentu atau belum merata di seluruh unit kerja; (2) kurang memiliki inisiatif awal yang berorientasi sasaran mutu; dan (3) proses interaksi antar-pekerja telah memenuhi karakteristik organisasi berbasis kinerja, namun belum mampu mewujudkan keseluruhan sasaran mutu baik secara institusional maupun di tingkat unit kerja. Ketiga, aspek pola interaksi / relasi sosial pekerja secara kelembagaan dalam mempersepsikan visi, misi, dan target kinerja/sasaran mutu terdiri atas tiga yaitu; (1) pola interaksi atau relasi sosial antar-pekerja masih ada yang belum berorientasi kelembagaan; (2) masih adanya arogansi/dominasi individual sesama pekerja; dan (3) belum terbangunnya sistem / relasi sosial yang kondusif dan berorientasi kelembagaan dalam mempersepsikan visi, misi, tujuan dan sasaran mutu.

Keyword : Perilaku Sosial, Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015, Budaya Mutu, Organisasi