HUBUNGAN STRES AKADEMIK DENGAN TERJADINYA KELAINAN RECURRENT APHTHOUS STOMATITIS PADA MAHASISWA ANGKATAN 2023 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN

Latar Belakang. Reccurent Apthous Stomatitis merupakan ulserasi berulang dan menyakitkan pada mukosa mulut.2 Penyebab pasti RAS belum diketahui, namun kemungkinan melibatkan beberapa faktor, termasuk gangguan stres. Stres juga dapat diartikan sebagai tekanan dalam diri untuk memenuhi kebutuhannya salah satunya dari segi akademik yang dapat disebut dengan stres akademik. Pengaruh stres akademik secara langsung terhadap kesehatan rongga mulut terjadi akibat adanya penekanan pada saraf simpatik dan gangguan pada keseimbangan hormon, sehingga menurunkan imunitas tubuh terhadap serangan bakteri rongga mulut. Mahasiswa pre-klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin khususnya pada angkatan 2023 tidak terlepas dari kondisi stres akademik yang diakibatkan oleh sulitnya penyesuaian diri terhadap metode pembelajaran yang berbeda dari beberapa tahun sebelumnya. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan stres akademik dengan terjadinya kelainan Recurrent Aphthous Stomatitis pada mahasiswa angkatan 2023 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Metode pengambulan sampel yaitu purposive sampling. Sampel pada penelitian berjumlah 156 orang. Cara pengambilan data mengisi kuisioner PAS dan RASDX. Hasil Penelitian : menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat stres akademik pada mahasiswa angkatan 2023 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin dengan terjadinya Recurrent Aphthous Stomatitis dengan hasil p=0,000 (p<0,05).