Pengaruh Tindakan Pencabutan Gigi Terhadap Penyakit Leukemia

ASTRI DITA KASHARI. Pengaruh Tindakan Pencabutan Gigi Terhadap Penyakit Leukemia (dibimbing oleh Prof. Dr. M. Hendra Chandha, drg., M.S.)

Latar Belakang. Pencabutan gigi adalah suatu tindakan mengeluarkan gigi dari soket tulang alveolar, dibawah anastesi karena suatu indikasi medis dimana tidak ada lagi perawatan yang dapat dilakukan untuk mempertahankan gigi maupun atas indikasi lainnya sehingga harus dilakukan pencabutan. Sejumlah penyakit sistemik termasuk gangguan hematologi memiliki manifestasi / pengaruh di daerah rongga mulut. Manifestasi ini sering kali merupakan tanda awal dari penyakit hematopoietic yang mendasarinya dan sering terjadi pada leukemia. Leukemia merupakan salah satu jenis kanker darah yang berasal dari sumsum tulang yang dapat terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. Pasien dengan leukemia mempunyai kecenderungan pendarahan dan peningkatan resiko infeksi, yang memerlukan perhatian khusus untuk mencegah perkembangan infeksi oportunistik dan komplikasi lainnya. Tujuan. Mengetahuinya pengaruh tindakan pencabutan gigi terhadap penyakit leukemia. Metode. Penulisan ini menggunakan metode dokumentasi sebagai metode pengumpulan data. Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan literatur berupa jurnal artikel terkait permasalahan yang selanjutnya diformulasikan menjadi tabel sintesis sebagai bentuk dokumentasi data yang telah ditinjau. Hasil. Pengaruh tindakan pencabutan gigi pada penyakit leukemia yaitu terjadi perdarahan masif setelah ekstraksi pada pasien dengan B-CLL (Chronic lymphocytic leukemia) / SLL ( Small lymphocytic leukemia). Penyakit sistemik yang sebelumnya tidak terdiagnosis dapat mempersulit pengobatan dan mengakibatkan gangguan hemostasis pasca pencabutan. Perdarahan pasca pencabutan dapat menimbulkan masalah yang signifikan baik bagi pasien maupun Dokter gigi. Penyakit myelodysplastic dan myeloproliferative dapat membuat pasien rentan terhadap kecenderungan perdarahan berlebihan. Pencabutan dapat menimbulkan risiko dan komplikasi. Prosedur yang dilakukan di rongga mulut, terutama yang dapat menyebabkan perdarahan, merupakan risiko besar bagi pasien yang menderita perdarahan spontan hemostatik. Perdarahan intra-oral yang tidak terkendali dapat menyebabkan penyumbatan saluran napas yang cepat, serta hematoma yang meluas ke daerah serviks atau akumulasi darah di saluran napas. Kesimpulan. Tindakan pencabutan gigi pada pasien dengan leukemia, terutama B-CLL (Chronic lymphocytic leukemia) /SLL( Small lymphocytic leukemia) , dapat menyebabkan perdarahan masif dan gangguan hemostasis yang signifikan. Hal ini bisa terjadi jika pasien memiliki penyakit sistemik yang tidak terdiagnosis sebelumnya, serta kondisi seperti myelodysplastic dan myeloproliferative yang meningkatkan risiko perdarahan berlebihan. Prosedur pencabutan gigi berpotensi menimbulkan komplikasi serius seperti penyumbatan saluran napas dan hematoma, yang memerlukan perhatian khusus dari Dokter gigi.