Salsabillah, Salsabillah (2024) HUBUNGAN BRUXISM DENGAN TINGKAT KEAUSAN GIGI PADA MAHASISWA KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN. Skripsi thesis, unhas.
![[thumbnail of J011211042_skripsi_02-12-2024 bab1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
J011211042_skripsi_02-12-2024 bab1-2.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of J011211042_skripsi_02-12-2024 cover1.jpg]](/42186/2.hassmallThumbnailVersion/J011211042_skripsi_02-12-2024%20cover1.jpg)

J011211042_skripsi_02-12-2024 cover1.jpg
Download (262kB) | Preview
![[thumbnail of J011211042_skripsi_02-12-2024 dp.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
J011211042_skripsi_02-12-2024 dp.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of J011211042_skripsi_02-12-2024.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
J011211042_skripsi_02-12-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 21 October 2026.
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Latar belakang: Bruxism merupakan salah satu kebiasaan parafungsional berupa keadaan mengatupkan dan menggemeretakkan gigi saat seseorang tidak sedang mengunyah atau menelan yang terdiri atas Awake bruxism dan Night bruxism. Salah satu tanda bruxism adalah adanya keausan gigi. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan mahasiswa kedokteran gigi yang melaporkan diri mengalami gejala bruxism dengan pemeriksaan klinis tingkat derajat keausan gigi. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan metode kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan pemeriksaan keausan BEWE (Basic Errosive Wear Examination). Penelitian ini melibatkan 180 subjek penelitian yang terdiri 70 subjek bruxism dan 110 subjek non bruxism. Digunakan analisis data SPSS 27 dengan Uji Chi-square. Hasil: terdapat pengaruh signifikan antara subjek yang melapor Bruxism dengan tingkat keausan gigi 0,000 (p<0,05); terdapat pengaruh signifikan subjek Awake bruxism dengan tingkat keausan gigi 0,029; Khusus subjek Nightbruxism terhadap keausan gigi, pada Q1 memiliki hasil 0,011; pada Q2 memiliki hasil 0,014; Pada gejala 1 memiliki hasil 0,035; Pada gejala 2 memiliki hasil -; Pada gejala 3 memiliki hasil 0,005; Pada gejala 4 memiliki hasil 0,082; Pada gejala 5 memiliki hasil 0,003; Pada gejala 6 memiliki hasil 0,105. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 180 mahasiswa yang dilakukan pemeriksaan klinis, diantaranya 70 subjek bruxism dan 110 subjek nonbruxism. Dari 180 subjek tersebut, terdapat 98 subjek memiliki hasil BEWE rendah, 74 subjek hasil BEWE sedang, dan 8 subjek hasil BEWE tinggi. Maka dari itu, terdapat hubungan signifikan antara subjek yang bruxes menurut hasil kuesioner dengan tingkat keausan BEWE.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 13 Feb 2025 01:27 |
Last Modified: | 13 Feb 2025 01:27 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/42186 |