Hubungan Tingkat Pendidikan dan Status Sosial Ekonomi terhadap Pilihan Perawatan pada Pasien Pengguna Gigi Tiruan di Kota Makassar.

Latar Belakang : Prevalensi kehilangan gigi di Indonesia sebesar 21% dengan prevalensi terbanyak pada usia diatas 65 tahun sebesar 46,5%. Gigi tiruan menjadi solusi untuk menggantikan satu atau beberapa gigi yang hilang serta struktur pendukungnya, secara umum, ada tiga jenis pilihan perawatan gigi tiruan yaitu gigi tiruan lepasan, gigi tiruan cekat, dan implan. Keputusan pemilihan jenis gigi tiruan dipengaruhi oleh status keuangan, pengetahuan, jenis kelamin, usia, dan kesadaran masyarakat. Klasifikasi sosial ekonomi Kuppuswamy memanfaatkan tingkat pendidikan, pendapatan bulanan, dan jenis pekerjaan untuk mengkategorikan status sosial ekonomi seseorang yang kemudian dihubungkan dengan jenis perawatan gigi tiruan yang digunakan. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi terhadap pilihan perawatan pada pasien pengguna gigi tiruan di Kota Makassar. Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian ini adalah warga Kota Makassar yang sedang menggunakan gigi tiruan. Hasil Penelitian : Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji korelasi Chi-Square, diketahui terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan (p = 0,004) dan status sosial ekonomi (p = 0,001) terhadap pilihan perawatan gigi tiruan. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi terhadap pilihan perawatan pada pasien pengguna gigi tiruan di Kota Makassar.