Prevalensi temuan penyakit periodontal dari gambaran radiografi panoramik di departemen radiologi rsgmp universitas hasanuddin pada tahun 2023

Latar Belakang. Masyarakat Indonesia paling sering mengeluh tentang penyakit gigi dan mulut, yang berada di urutan ke enam. Dua penyakit gigi dan mulut yang paling umum adalah karies dan penyakit periodontal. Penyakit periodontal merupakan infeksi bakteri yang terjadi pada struktur pendukung gigi, yang terdiri dari gingiva, sementum periodontal, ligamentum periodontal, dan tulang alveolar. Tingginya prevalensi penyakit periodontal pada remaja, dewasa, dan lanjut usia menjadikannya masalah kesehatan masyarakat. Pemeriksaan radiograf merupakan salah satu pemeriksaan penting dalam mendiagnosis, menentukan prognosis, dan mengevaluasi hasil perawatan dari penyakit periodontal. Perubahan tulang alveolar bisa menunjukkan timbulnya dan perkembangan dari penyakit periodontal. Gambaran radiografi digunakan dalam berbagai fase evaluasi periodontal, dan modalitas pencitraan yang berbeda bisa digunakan untuk memantau status jaringan periodontal, termasuk radiografi panoramik, radiografi intraoral, dan CBCT. Tujuan. Untuk mengetahui prevalensi temuan penyakit periodontal dari gambaran radiografi panoramik di departemen radiologi RSGMP UNHAS pada Tahun 2023. Metode. Studi observasional deskriptif melalui data foto radiografi panoramik pada Januari-Desember 2023, kemudian hasilnya disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Hasil. Penyakit periodontal yang paling banyak ditemukan melalui pemeriksaan data foto radiografi panoramik adalah periodontitis ringan dengan jumlah 278 (37,9%). Pada umumnya lebih banyak ditemukan pada perempuan dibandingkan laki-laki. Penyakit periodontal yang dinilai berdasarkan kelompok usia, diperoleh bahwa prevalensi tertinggi pada kelompok usia 46-65 tahun dengan jumlah 292 (42,3%). Kesimpulan. Prevalensi penyakit periodontal masih terbilang tinggi. Hal ini disebabkan rendahnya tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap pemeliharaan kesehatan rongga mulut serta pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang belum terlaksana secara optimum.