Aktor Dalam Pembuatan Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan = Actors in Formulating Local Regulation in Makassar City Number 2 of 2016 regarding Corporate Social Resposibility (CSR)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Dinamika Interaksi Aktor dalam Pembuatan Perda CSR dimana dalam proses Pembuatan Perda tersebut terdapat Kecenderungan adanya konflik kepentingan dalam Pembuatan Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan atau Corporate Social Responsibilty (CSR) terkait besaran biaya dan kehadiran Dewan CSR dalam Perda tersebut sehingga menimbulkan adanya koalisi yang terbangun antara pro kontra terhadap point tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, Dimana cara kerjanya menekankan pada aspek pendalaman data demi mendapatkan kualitas dari hasil suatu penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Teori Advocacy Coalition Framework (ACF) yang diperkenalkan oleh Paul A. Sabatier, Teori ini digunakan untuk mengatahui struktur koalisi dan perilaku aktor berdasarkan keyakinan dan perubahan kebijakan dalam subsistem kebijakan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Interaksi aktor yang terjadi antar stakeholder dalam Pembuatan Perda CSR Kota Makassar saling bergantung satu sama lain dan berlangsung secara dinamis. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya situasi dan kondisi dalam proses Pembuatan Perda CSR yang melibatkan stakeholder yang saling “bertarung” untuk mewujudkan kepentingannya. Para Aktor membentuk koalisi advokasi untuk mempertahankan dan mengakomodasi kepentingannya, koalisi yang terbangun berdasarkan Core Belief masing-masing aktor. Keberhasilan aktor dalam mengakomodir kepentingannya dipengaruhi oleh sumber daya yang dimiliki Aktor.

Kata Kunci : Aktor, CSR, Pembuatan Kebijakan, Advocacy Coalition Framework (ACF)